Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Afghanistan, Setidaknya Seorang Bocah Tewas dalam Waktu 5 Jam, Mana Janji Taliban?

Di Afghanistan, Setidaknya Seorang Bocah Tewas dalam Waktu 5 Jam, Mana Janji Taliban? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Kabul -

Hampir 33.000 anak tewas dan kehilangan bagian tubuh di Afghanistan selama 20 tahun terakhir, dengan rata-rata satu anak setiap lima jam.

Angka itu dirilis oleh kelompok advokasi internasional Save the Children pada Selasa (31/8) ketika pasukan militer internasional terakhir meninggalkan negara yang dilanda perang itu. Data itu menunjukkan bahwa setidaknya satu anak terbunuh atau kehilangan bagian tubuh setiap lima jam dalam 20 tahun terakhir di Afghanistan.

Baca Juga: Pria Afghanistan yang Dipukuli Taliban yang Berusaha Melarikan Diri dari Kabul Sangat Butuh Bantuan

Pasukan asing terakhir meninggalkan Afghanistan pada Senin malam, mengakhiri 20 tahun pendudukan dan perang di negara itu sejak pasukan asing pimpinan AS menginvasi pada 2001.

"Angka-angka itu merupakan informasi yang mengkhawatirkan tentang efek mematikan perang terhadap anak-anak," ungkap Save the Children.

Kelompok itu mengatakan jumlah korban anak dari konflik yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi dari perkiraan, yaitu 32.945, karena jumlah ini tidak termasuk anak-anak yang meninggal karena kelaparan, kemiskinan dan penyakit pada waktu itu.

Seruan untuk dukungan mendesak

Kelompok itu mengatakan bahwa hampir setengah dari populasi Afghanistan - termasuk hampir 10 juta anak-anak - membutuhkan bantuan kemanusiaan karena kekeringan, gelombang ketiga Covid-19 dan konflik yang menjerumuskan negara itu ke krisis yang lebih dalam.

"Setengah dari semua anak berusia di bawah lima tahun diperkirakan menderita kekurangan gizi akut tahun ini," ujar kelompok itu.

"Ketika pesawat militer terakhir terbang keluar dari Kabul hari ini adalah kebenaran yang menyedihkan bahwa, bersama dengan pesawat, liputan internasional, perhatian, dan dukungan yang telah diterima Afghanistan selama beberapa minggu terakhir juga kemungkinan akan pergi," kata Hassan Noor, direktur regional Save the Children, Senin.

Namun, kata Noor, sementara seluruh dunia bergerak, jutaan anak Afghanistan akan pergi tidur malam ini dalam keadaan lapar, berduka dan tidak yakin apa yang akan terjadi di masa depan mereka.

"Yang tersisa setelah 20 tahun adalah generasi anak-anak yang seluruh hidupnya telah dirusak oleh kesengsaraan dan dampak perang. Besarnya penderitaan manusia dalam dua dekade terakhir di luar pemahaman," ungkap dia.

Noor menyerukan dukungan mendesak untuk anak-anak Afghanistan.

“Dengan makanan, air bersih, tempat tinggal, dengan pendidikan – jika ini tidak terjadi, upaya 20 tahun terakhir benar-benar akan sia-sia. Anak-anak dan keluarga mereka di Afghanistan menghadapi kekeringan, Covif-19, dan musim dingin yang keras. Tidak ada waktu untuk menunggu,” tambah dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: