Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menantikan Kedamaian Afghanistan yang Diharapkan Indonesia, Ini yang Diperhatikan

Menantikan Kedamaian Afghanistan yang Diharapkan Indonesia, Ini yang Diperhatikan Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Sementara Uni Eropa mengatakan akan menjalin komunikasi dengan Taliban. Namun, hal itu tak akan dilakukan terburu-buru.

“Tidak ada keraguan di antara negara-negara anggota (Uni Eropa) dan dalam konteks G-7; kita perlu berhubungan dengan Taliban, kita perlu berkomunikasi dengan Taliban, kita perlu mempengaruhi Taliban, kita perlu memanfaatkan pengaruh yang kita miliki. Tapi kami tidak akan terburu-buru mengakui formasi baru ini, atau menjalin hubungan resmi," kata Direktur Pelaksana Komisi Eropa untuk Asia dan Pasifik Gunnar Wiegand kepada anggota Parlemen Eropa pada Rabu.

Dia mengatakan, hubungan resmi dengan Taliban hanya akan terjalin jika kelompok tersebut memenuhi persyaratan tertentu, termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) dan pembentukan pemerintahan inklusif serta representatif. Selain itu, Taliban harus membuka pintu bagi warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara tersebut.

Satu hal lain yang tak kalah penting, yakni Taliban harus dapat memastikan Afghanistan tidak menjadi sarang kelompok teroris. Wiegand berpendapat, belum jelas apakah Taliban dapat menjalankan pemerintahan secara efektif.

Saat berbicara di Parlemen Eropa, Wiegand pun menyerukan penilaian tentang adakah hal-hal yang salah selama 20 tahun keterlibatan Barat di Afghanistan. Hal itu mengacu pada evakuasi warga sipil dan pasukan asing yang kacau setelah serangan Taliban ke Kabul.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: