Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Kabul Dibuka Kembali untuk Bantuan dan Layanan Domestik

Bandara Kabul Dibuka Kembali untuk Bantuan dan Layanan Domestik Kredit Foto: Getty Images/Anadolu Agency/Haroon Sabawoon
Warta Ekonomi, Kabul -

Tim teknis Qatar membuka kembali bandara Kabul di Afghanistan untuk menerima bantuan dan layanan domestik. Beberapa penerbangan domestik maskapai Ariana Afghan Airlines antara Kabul dan tiga kota provinsi besar mulai beroperasi pada Sabtu 4 September, kata maskapai itu. 

Penerbangan antara Kabul dan kota barat Herat, Mazar-i Sharif, di Afghanistan utara dan Kandahar di selatan telah dimulai, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Qatar Terbangkan Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

"Ariana Afghan Airlines dengan bangga melanjutkan penerbangan domestiknya," katanya dilansir dari Channel News Asia, Minggu (5/9/2021).

Sebelumnya, duta besar Qatar untuk Afghanistan mengatakan tim teknis dapat membuka kembali bandara Kabul untuk menerima bantuan, menurut saluran berita Al Jazeera Qatar.

Landasan pacu bandara telah diperbaiki bekerja sama dengan pihak berwenang di Afghanistan, kata duta besar Qatar. Ini merupakan langkah kecil lebih lanjut menuju kembalinya Afghanistan ke normalitas, setelah gejolak tiga minggu terakhir usai Taliban mengambil alih negara itu.

Pembukaan kembali bandara, yang merupakan jalur kehidupan vital terhadap dunia luar dan seluruh wilayah pegunungan Afghanistan, telah menjadi prioritas tinggi bagi Taliban saat mereka berusaha memulihkan ketertiban.

Bandara Kabul telah ditutup sejak berakhirnya evakuasi udara besar-besaran yang dipimpin AS terhadap warga negaranya dan sekutu, serta warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat.

Berakhirnya evakuasi puluhan ribu orang itu menandai penarikan pasukan AS terakhir dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.

Hingga saat ini masih banyak warga asing dan Afghanistan yang putus asa untuk meninggalkan negara itu tertahan di tengah kekhawatiran tentang aturan yang akan diterapkan oleh Taliban sebagai penguasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: