Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unair Kukuhkan Mahasiswa Baru, Ada AHY

Unair Kukuhkan Mahasiswa Baru, Ada AHY Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Airlangga (Unair) mengukuhkan 1.381 mahasiswa baru Program Pendidikan Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022. Di antara mahasiswa baru yang dikukuhkan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terdaftar pada Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Unair.

Rektor Unair Mohammad Nasih mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang baru saja dikukuhkan. Mahasiswa baru tersebut diharapkannya mampu menerapkan nilai excellence with morality yang kemudian diterapkan dengan sikap HEBAT, yaitu Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendence.

Baca Juga: Survei Capres Terbaru: Airlangga dan AHY Kejar-kejaran

"Saat ini, Anda masuk dalam kawah candradimuka untuk bersama-sama memproses diri dalam bimbingan dan arahan dari para dosen serta dukungan dari tenaga kependidikan yang kita punya untuk bersama-sama mengembangkan ilmu pengetahuan," kata Nasih, Senin (6/9).

Menurutnya, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pembelajaran dan menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Nasih mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan emas dengan bersungguh-sungguh mengembangkan ilmu pengetahuan dan profesionalisme untuk kemaslahatan umat manusia.

"Menjadi bagian dari Unair adalah anugerah yang sangat luar biasa. Secara otomatis kalian juga bagian dari warga kampus kelas dunia," ujar Nasih.

Nasih berharap, adanya mahasiswa baru akan memperkuat posisi Universitas Airlangga dalam perangkingan selanjutnya hingga masuk 300 dunia. Capaian 465 ranking dunia diakuinya tidaklah mudah untuk dicapai. Menurutnya, itu semua mencerminkan kesungguhan dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi nusa, bangsa, dan negara.

Nasih menjelaskan, studi di tingkat pascasarjana, memiliki perbedaan fokus dengan studi sarjana. Ketika program sarjana, mahasiswa dituntut untuk menguasai kemampuan inti dalam berbagai macam profesi. Namun, saat menjadi mahasiswa program doktor, magister, spesialis, dan profesi, mahasiswa dituntut untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh di jenjang S1.

"Kreativitas dan dorongan untuk berinovasi serta melakukan riset dan penelitian menjadi kewajiban utama. Dalam program pascasarjana, riset menjadi point atau SKS utama dalam proses pembelajaran," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: