Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tertibkan Kerumunan Hollywings, Kenapa Polisi Tak Kerahkan Panser dan Gas Air Mata seperti Kasus HRS

Tertibkan Kerumunan Hollywings, Kenapa Polisi Tak Kerahkan Panser dan Gas Air Mata seperti Kasus HRS Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Petugas penegak disiplin protokol kesehatan (prokes) seharusnya menurunkan ribuan aparat, gas air mata, hingga mobil panser untuk membubarkan kerumunan di restauran Hollywings Kemang seperti yang dilakukan kepada aksi masa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS).

Begitu disampaikan Ketua GNPF-Ulama, Ustaz Yusuf Martak, menanggapi tidak adanya sikap tegas dari aparat terhadap kerumunan yang terjadi di Hollywings Kemang seperti yang dilakukan kepada Habib Rizieq hingga dipenjarakan.

"Sering sekali terjadi kerumunan di berbagai tempat, ternyata pelakunya dari kelompok siapa lagi kalau bukan orang-orang yang sering teriak-teriak radikal dan ekstrimisme. Termasuk ada dari kalangan pejabat bahkan sampai level pimpinan negara bila sedang melempar-lempar entah sembako atau berbentuk barang," ujar Ustaz Yusuf Martak dikutip dari RMOL, Senin siang (6/9).

Lanjut Yusuf, kerumunan yang diakibatkan oleh kedatangan pimpinan negara ini ke beberapa daerah sudah terjadi beberapa kali dilakukan, bukan sekadar lewat dan kebetulan, tetapi dianggap sudah diskenariokan agar terjadi kerumunan.

"Karena di situ ada target pencitraan yang tiada akhir, mudah-mudahan siapapun pelakunya yang berawal dari gorong-gorong akan berakhir dan tamat juga di dalam gorong-gorong," tegas Yusuf.

Terkait pelanggaran kerumunan di Hollywings Kemang, kata Yusuf, seharusnya aparat bertindak seperti apa yang dilakukan kepada Habib Rizieq maupun kepada pendukungnya saat aksi kerumunan massa.

"Pelanggaran dan kerumunan yang terjadi di Hollywings kalau saya tidak salah seharusnya aparat, petugas Covid, dan Satpol PP segera bertindak tegas turunkan ribuan aparat, mobil gas air mata. Kalau perlu turunkan sekaligus mobil Panser," jelas Yusuf.

"Seperti jika menghalau rakyat dan masyarakat yang cinta damai sedang menyampaikan aspirasinya dengan tenang, damai, serta telah menjaga protokol distancing, menggunakan masker. dan konstitusional, itupun dilakukan hanya sekali-sekali di ruang terbuka," sambungnya.

Padahal, tambah Yusuf, kerumunan di Hollywings yang terjadi hampir setiap hari hanya sekadar untuk mabuk-mabukan tanpa adanya manfaat.

"Berilah contoh yang baik bagi masyarakat, jangan mempertontonkan kesewenangan tiada henti-hentinya. Apakah tidak punya rasa malu yang mana makin hari masyarakat makin melek dan sadar atas perlakuan pemerintah di luar koridor yang wajar," pungkas Yusuf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: