Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Pertukaran Uang Terbesar di Afghanistan Kembali Buka

Pasar Pertukaran Uang Terbesar di Afghanistan Kembali Buka Kredit Foto: AP Photo/Rahmat Gul
Warta Ekonomi, Kabul -

Ratusan orang memadati pasar pertukaran mata uang di ibu kota Afghanistan yang dibuka kembali pada akhir pekan setelah ditutup sejak 15 Agustus. Setelah Taliban menguasai Kabul, kantor pertukaran mata uang di pasar Sarai Shahzada pun ditutup selama hampir tiga minggu.

Pemilik kantor bursa mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ada hampir 400 kantor di pasar dan mereka memiliki perwakilan di 120 negara. Menurut mereka, transfer uang dapat dilakukan ke seluruh dunia dalam satu menit melalui kantor perwakilan di tiap-tiap negara.

Baca Juga: 90 Persen Rumah Sakit di Afghanistan Harus Segera Ditutup karena Alasan Ini

Emincan Hosti, mantan kepala Kantor Bursa Sarai Shahzada, mengatakan pasar itu sudah beroperasi selama 70 tahun.

"Pasar Sarai Shahzada merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi Kabul, bahkan seluruh negeri," ujar dia.

Taliban menghadapi krisis uang tunai karena aset negara disimpan di luar negeri dan publik skeptis terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan berikutnya.

Setelah Taliban mengambil alih Kabul, bank-bank juga ditutup selama hampir dua pekan. Akibatnya, warga pun berbondong-bondong ke bank untuk menarik uang hingga mencapai 20 ribu Afghan (231 dolar AS), batas penarikan mingguan yang diberlakukan oleh bank sentral negara itu.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memblokir akses Afghanistan ke sumber daya IMF, termasuk sekitar 440 juta dolar AS dalam cadangan moneter baru, karena kurangnya kejelasan tentang struktur pemerintahan negara itu.

Menurut pejabat Amerika Serikat, aset Bank Sentral Afghanistan senilai 10 miliar dolar AS di luar negeri kemungkinan berada di luar jangkauan Taliban.

"Taliban tidak akan dapat mengakses aset Bank Sentral Afghanistan yang disimpan di AS," kata seorang pejabat pemerintahan Biden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: