Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yuk! Tingkatkan Imun Tubuh dengan Cara Ini

Yuk! Tingkatkan Imun Tubuh dengan Cara Ini Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Imun yang sehat adalah salah satu faktor terpenting yang perlu dimiliki setiap orang khususnya dalam konteks pandemi saat ini. Kualitas imun tubuh yang buruk erat kaitannya dengan penyakit. Berikut beberapa cara yang Anda bisa lakukan untuk meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari beraneka ragam penyakit yang dilansir dari healthline.com.

Tidur yang Cukup

Faktanya, kualitas tiduryang tidak memadai atau buruk dikaitkan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit.

Dalam sebuah penelitian pada 164 orang dewasa sehat, mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam lebih mungkin terkena flu daripada mereka yang tidur 6 jam atau lebih setiap malam. Istirahat yang cukup dapat memperkuat kekebalan alami Anda. Selain itu, Anda dapat tidur lebih banyak saat sakit agar sistem kekebalan tubuh Anda dapat melawan penyakit dengan lebih baik.

Jika Anda sulit tidur, coba batasi waktu layar selama satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel, TV, dan komputer Anda dapat mengganggu ritme sirkadian Anda, atau siklus bangun-tidur alami tubuh Anda.

Baca Juga: Wah… Waktu Tidur yang Ideal Ternyata Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer

Konsumsi Lebih Banyak Makanan Berjenis Nabati

Makanan nabati utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan kaya akan nutrisi dan antioksidan yang dapat memberi Anda keunggulan dalam melawan patogen berbahaya.

Antioksidan dalam makanan ini membantu mengurangi peradangan dengan memerangi senyawa tidak stabil yang disebut radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan ketika mereka menumpuk di tubuh Anda dalam tingkat tinggi.

Peradangan kronis terkait dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker tertentu. Sementara itu, serat dalam makanan nabati memberi makan mikrobioma usus Anda, atau komunitas bakteri sehat di usus Anda. Mikrobioma usus yang kuat dapat meningkatkan kekebalan Anda dan membantu mencegah patogen berbahaya memasuki tubuh Anda melalui saluran pencernaan Anda.

Batasi Konsumsi Gula

Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa gula tambahan dan karbohidrat olahan dapat berkontribusi secara tidak proporsional terhadap kelebihan berat badan dan obesitas.

Baca Juga: Studi Mengungkapkan Polusi Udara Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak

Obesitas juga dapat meningkatkan risiko Anda sakit. Menurut sebuah penelitian observasional pada sekitar 1.000 orang, orang dengan obesitas yang diberi vaksin flu dua kali lebih mungkin terkena flu daripada individu tanpa obesitas yang menerima vaksin

Membatasi asupan gula Anda dapat mengurangi peradangan dan membantu penurunan berat badan, sehingga mengurangi risiko kondisi kesehatan kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Mengingat bahwa obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung semuanya dapat melemahkan sistem kekebalan Anda (imun), membatasi gula tambahan adalah bagian penting. 

Lakukan Aktivitas Fisik (Olahraga Sedang)

Studi menunjukkan bahwa bahkan satu sesi olahraga ringan dapat meningkatkan efektivitas vaksin pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.

Terlebih lagi, olahraga teratur dan sedang dapat mengurangi peradangan dan membantu sel-sel kekebalan Anda beregenerasi secara teratur.

Contoh olahraga sedang termasuk jalan cepat, bersepeda stabil, jogging, berenang, dan hiking ringan. Kebanyakan orang harus melakukan setidaknya 150 menit olahraga sedang per minggu (24).

Mengatur Tingkat Stress

Menghilangkan stres dan kecemasan adalah kunci untuk kesehatan kekebalan tubuh. Stres jangka panjang meningkatkan peradangan, serta ketidakseimbangan dalam fungsi sel kekebalan. Secara khusus, stres psikologis yang berkepanjangan dapat menekan respon imun pada anak.

Kegiatan yang dapat membantu Anda mengelola stres termasuk meditasi, olahraga, jurnal, yoga, dan praktik perhatian lainnya. Anda juga dapat mengambil manfaat dari menemui konselor atau terapis berlisensi, baik secara virtual maupun secara langsung.

Baca Juga: Orang yang Kurang Menikmati Waktu Senggang, Beresiko Stres dan Depresi Tinggi, Kok Bisa?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: