Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Obligasi di El Salvador Bertaruh dengan Hukum Bitcoin yang Kontroversial

Investor Obligasi di El Salvador Bertaruh dengan Hukum Bitcoin yang Kontroversial Bitcoin. | Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah El Salvador untuk merangkul Bitcoin nampaknya telah mengacak-acak investor obligasi, dengan hasil melonjak karena investor memberi sinyal ketidakpastian untuk ekonomi berkembang.

Sebuah laporan Rabu yang diterbitkan oleh Bloomberg mencatat bahwa baru-baru ini, kurva imbal hasil obligasi El Salvador telah terbalik, yang berarti obligasi dengan jatuh tempo jangka pendek sekarang menghasilkan lebih dari yang seharusnya.

Baca Juga: Miliarder AS: Jika Anda Tidak Mengerti Bitcoin, Berarti Anda Sudah Tua

"Itu umumnya dianggap sebagai pertanda buruk karena itu berarti investor melihat utang jangka pendek lebih berisiko, dan sebagian besar kurva imbal hasil akan miring ke atas mengingat ketidakpastian yang melekat pada penetapan harga dalam jangka panjang," melansir dari Bloomberg.

Ben Emons dari Medley Global Advisors menekankan bahwa obligasi El Salvador kehilangan pijakan yang signifikan "pada hari pertama Undang-Undang Bitcoin yang baru". Hal itu menggambarkan tindakan pasar sebagai pertanda yang tidak diinginkan bahwa penggunaan Bitcoin secara luas mungkin memiliki implikasi besar bagi negara berkembang.

Emons tampaknya tidak sendirian dalam penilaiannya, dengan data dari Bloomberg menunjukkan bahwa obligasi El Salvador mulai bergerak menuju inversi pada bulan Juni, bulan yang sama di mana parlemen negara itu meloloskan Undang-Undang Bitcoin kontroversial Presiden Nayib Bukele, yang mengakui BTC sebagai alat pembayaran yang sah.

Namun, langkah El Salvador untuk mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bukanlah satu-satunya kekuatan yang memberikan tekanan bearish pada pasar obligasi negara tersebut.

Pakar lain telah menekankan penggulingan mendadak Bukele dari pengadilan konstitusional negara itu pada bulan Mei sebagai sumber utama sentimen negatif mengenai prospek ekonomi El Salvador, dengan Bukele telah memecat jaksa agung dan hakim tinggi negara itu.

Sejak Mei, selisih antara obligasi Pemerintah El Salvador dan Treasury Amerika Serikat yang sebanding telah melebar sebesar 77% pada 12 Agustus. Ketidakmampuan Bukele untuk mendapatkan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional juga berdampak pada prospek pasar obligasi El Salvador.

Sementara, Hukum Bitcoin El Salvador mulai berlaku pada hari Selasa, peluncuran dompet digital "Chivo" yang dikeluarkan pemerintah melihat keluhan luas tentang masalah teknis dari warga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: