Ia mengungkapkan jika Mitra Bukalapak berdiri sejak tahun 2017 yang dilatarbelakangi masih banyaknya UMKM yang belum terdigitalisasi. Pada awalnya Mitra Bukalapak hanya ada sebanyak 2.870 warung.
Di mana, Mitra Bukalapak merupakan platform B2B Bukalapak untuk produk-produk fisik, virtual, dan keuangan yang memungkinkan warung traddissional dan agen individu memiliki akses kepada distribusi pasokan yang lebih lengkap.
“Mitra Bukalapak memiliki tagline #WarungNaikKelas, maknanyaa adalah untuk mendigitalisasi pasar konvensional Inddonesia. Tahun ini Mitra Bukalapak sudah ada 8,7 juta yang terdiri ddari warung dan agen individu yang tersebar di seluruh Indonesia,” terang Howard.
Baca Juga: Modalku dan BukaPengadaan dari Bukalapak Jalin Kerja Sama Bantu UMKM
Berdasarkan riset Nielsen yang dilakukan pada juni 2021 terhadap 3.000 warung kios pulas menemukan bahwa di antara 14 kota di seluruh Indonesia, 14,8% penetrasi O2O tersebut dipimpin oleh Mitra Bukalapak dengan penetrasi 42%.
Di segmen warung yang menggunakan platform O2O, Mitra Bukalapak memimpin penetrasi di kategori gocery/bahan makanan sebesar 55% dan penetrasi produk virtual sebesar 52%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: