Saat Barat Galau, China dan Pakistan Tanpa Ragu Tawarkan Bantuan ke Taliban
Ketika negara-negara Barat memperdebatkan cara terbaik untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan tanpa memperkaya Taliban, China dan Pakistan telah mengirim banyak pasokan ke negara itu dan bersedia mengirim lebih banyak, lapor Reuters.
Afghanistan terperosok dalam krisis kemanusiaan dan ekonomi, dan kesediaan China dan Pakistan untuk membantu dapat membawa Afghanistan lebih dekat ke orbit negara-negara tersebut.
Baca Juga: Apakah China akan Lebih Hati-hati atau Justru Agresif di Afghanistan? Pakar Bicara Kemungkinannya
Baik China dan Pakistan telah mengisyaratkan kesediaan untuk meningkatkan keterlibatan mereka dengan Afghanistan, menurut catatan Reuters.
China mengumumkan pekan lalu bahwa mereka bermaksud mengirim gandum senilai $31 juta, obat-obatan persediaan musim dingin, dan 3 juta vaksin COVID-19, Al Jazeera melaporkan.
Sementara itu, Pakistan pekan lalu mengirim pengiriman pasokan, termasuk minyak goreng dan obat-obatan, sementara menteri luar negerinya menyerukan agar aset Afghanistan dicairkan, menurut Reuters.
Program Pembangunan PBB pekan lalu memperingatkan bahwa Afghanistan mendekati kemiskinan universal, dan nilai mata uang Afghanistan telah anjlok sejak Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu.
Pemerintahan Biden membekukan akses ke cadangan bank sentral Afghanistan, dan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia telah menangguhkan pendanaan di negara itu.
Kemenangan Taliban adalah kemenangan strategis bagi Pakistan, yang telah lama membantu kelompok itu dan melindungi para pemimpinnya.
China memiliki beberapa kekhawatiran tentang naiknya kelompok itu ke tampuk kekuasaan tetapi juga melihat peluang ekonomi dalam bentuk deposit mineral Afghanistan senilai $1 triliun yang belum dimanfaatkan, Bloomberg melaporkan.
“China adalah mitra terpenting kami dan mewakili peluang fundamental dan luar biasa bagi kami,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid baru-baru ini, menurut NBC News. "Ini siap untuk berinvestasi dan membangun kembali negara kita."
Ada kemungkinan Afghanistan akan bergabung dengan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
"Pemerintahan baru di Kabul juga akan menerima hal ini dan mereka tertarik pada hal itu," kata Mushahid Hussain Sayed, seorang senator Pakistan dan mantan ketua Institut China-Pakistan, kepada Reuters.
Inisiatif Sabuk dan Jalan China juga menawarkan jalan menuju "kelayakan ekonomi," catat Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: