Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Virus Menyarankan untuk Menghindari 6 Kegiatan Ini Selama Pandemi Covid-19

Ahli Virus Menyarankan untuk Menghindari 6 Kegiatan Ini Selama Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah sekitar 1,5 tahun pandemi Covid-19 melanda. Sebagian kegiatan yang sebelumnya dibatasi, kini sudah bisa kembali dilakukan dengan beberapa penyesuaian. Akan tetapi, ada beberapa kegiatan yang masih dijauhi oleh mayoritas ahli virus di masa pandemi.

Hal ini diungkapkan oleh STAT News melalui sebuah survei yang melibatkan hampir 30 orang ahli virus di Amerika Serikat. Para ahli virus ini memiliki kepakaran yang berbeda, mulai dari ahli epidemiologi, ahli imunologi, hingga ahli-ahli lain terkait penyakit menular.

Baca Juga: Berkaitan dengan Sel Tubuh, Apa yang Membedakan Antara Sel Kanker dan Sel Normal?

Dalam survei ini, para ahli tersebut ditanya mengenai kegiatan apa yang mereka rasa berisiko rendah atau patut dijauhi di masa pandemi Covid-19, khususnya di tengah meningkatnya kasus varian Delta. Berdasarkan survei tersebut, berikut ini adalah enam kegiatan yang paling dihindari para ahli saat ini, seperti dilansir BestLife, Senin (13/9).

Urutan Ke-6: Perjalanan Internasional yang tak Penting
Sebanyak 59 persen ahli virus tak mau melakukan perjalanan internasional yang tak penting saat ini. Ahli epidemiologi Carlos Del Rio MD mengatakan dia sempat mengunjungi ibunya di Meksiko sebanyak dua kali sejak pandemi terjadi. Akan tetapi di tengah merebaknya varian Delta, Del Rio memilih untuk tidak melakukan perjalanan serupa saat ini.

Rio memilih untuk menunda dan menunggu waktu yang lebih aman untuk melakukan perjalanan non esensial ke luar negeri. Beberapa ahli lain juga menghindari perjalanan internasional non esensial karena beberapa alasan lain. Salah satunya adalah terkait kekhawatiran adanya risiko tertahan di luar negeri dan tak bisa pulang karena perubahan aturan restriksi.

Baca Juga: Apakah Kanker dan Tumor Memiliki Kaitan?

Urutan Ke-5: Menghadiri Pernikahan dan Kegiatan Keagamaan di Dalam Ruangan
Sekitar 59 persen ahli virus juga memilih untuk tidak menghadiri upacara pernikahan dan kegiatan keagamaan di dalam ruangan, di mana orang-orang yang datang tak diketahui status vaksinasinya. Asisten profesor dari program biodefense George Mason University Uche Blackstock MD menilai kegiatan seperti ini sebaiknya dihindari meski menggunakan masker. Blackstock bahkan memilih untuk melewatkan banyak pertemuan di luar ruangan untuk saat ini.

Urutan Ke-4: Bersantap di Dalam Restoran
Ada 67 persen ahli virus yang menolak bersantap di dalam ruangan restoran. Para ahli menilai ada banyak masalah rumit dari kegiatan bersantap di dalam ruangan bersama banyak orang.

Ada enam orang ahli virus yang mengatakan mereka masih berkenan untuk makan di dalam ruangan restoran selama bukan di jam ramai pengunjung. Tiga orang lainnya mengatakan mau bersantap di dalam ruangan restoran tetapi mereka akan menggunakan masker ketika tidak makan atau minum.

Direktur Yale Institute for Global Health Saad B Omer PhD bersedia makan di dalam ruangan restoran bila restoran tersebut mewajibkan pengunjungnya menunjukkan bukti sudah divaksinasi. Ahli epidemiologi John Brownstein lebih memilih bersantap di luar ruangan.

Urutan Ke-3: Menonton Bioskop

Associate professor di bidang biologi dari Georgetown University Shweta Bansal PhD mengatakan menonton di bioskop bukan kegiatan yang esensial. Oleh karena itu, dia memilih untuk tidak melakukannya saat ini. Ahli Imunologi dari Icahn School of Medicine Florian Krammer mengatakan dia bersedia menonton di bioskop akan tetapi harus menggunakan masker. Sebanyak 81 persen ahli virus memilih tidak menonton di bioskop untuk saat ini.

Baca Juga: Apa Benar Menggunakan Deodoran Memicu Kanker?

Urutan Ke-2: Membiarkan Anak yang Sudah Divaksinasi Bersekolah tanpa Masker

Sebagian besar ahli virus, atau sekitar 89 persennya, memilih untuk tidak membiarkan anak yang sudah divaksinasi kembali bersekolah tanpa masker. Direktur Center for Infectious DISEASE Research and Policy di University of Minnesota Michael Osterholm PhD menganjurkan masker N95 untuk remaja yang sudah divaksinasi saat kembali bersekolah. Masker kain dinilai tak dapat memberikan perlindungan terhadap penularan varian Delta.

Urutan Ke-1: Membiarkan Anak yang Belum Divaksinasi Bersekolah tanpa Masker

Sebanyak 100 persen ahli virus menentang ide membiarkan anak yang belum divaksinasi bersekolah tanpa masker. Dokter spesialis anak Andrew Pavia MD menilai hal tersebut merupakan ide yang sangat buruk. Ahli Epidemiologi Carlos Del Rio juga memilih untuk mengeluarkan anak yang belum divaksinasi dari sekolah bila sekolah tak menerapkan aturan wajib menggunakan masker.

Baca Juga: Aman! CDC Mengungkapkan Vaksin Covid-19 mRNA tidak Tingkatkan Risiko Keguguran

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: