Meski Pandemi, Koperasi Mitra BI Jabar Masih Mampu Ekspor 18 Ton Kopi ke Arab Saudi
Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, mitra Bank Indonesia Jawa Barat, mencatatkan ekspor perdananya sebesar 18 ton kopi atau senilai USD$148.230.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan meskipun di tengah masih berlanjutnya pandemi, ekspor kopi ini sebagai salah satu upaya mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi Jawa Barat melalui peningkatan ekspor produk unggulan.
"Sebuah prestasi berhasil ditorehkan oleh para penghasil kopi di Kabupaten Subang," kata Heryawanto saat pelepasan ekspor Kopi yang dihadiri juga Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan Bupati Subang, Ruhimat di Pendopo Kabupaten Subang, Jumat (17/9/2021).
Baca Juga: Perkuat Layanan PosAja!, Pos Indonesia Gaet Nujek dan Perkenalkan O-Ranger Mawar
Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah merupakan salah satu klaster kopi mitra Bank Indonesia Jawa Barat penghasil kopi premium khas Jawa Barat dengan brand kopi Hofland. Para produsen kopi di Kabupaten Subang ini secara mandiri telah berhasil menembus pasar ekspor ke Saudi Arabia.
Herawanto mengaku bangga dan bersyukur atas keberhasilan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah, salah satu mitra Bank Indonesia yang telah turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan.
"Secara total, Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah telah berhasil memperoleh kesepakatan ekspor sebesar 150 ton," ujarnya.
Kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang memiliki peran penting dalam perekonomian sebagai sumber penghasil devisa. Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Berdasarkan data World Top Export 2020, nilai ekspor kopi Indonesia tercatat sebesar US$821juta, atau 2,6% terhadap total ekspor dunia. Dengan nilai tersebut, ekspor kopi Indonesia menempati peringkat 10 dunia.
Herawanto menjelaskan, dilihat dari daerah produksi di Indonesia, Jawa Barat merupakan produsen kopi ke-9 terbesar. Namun demikian, perkebunan kopi di Jawa Barat masih memiliki nilai produktivitas yang rendah, yaitu senilai 0,46 ton per ha atau masih lebih rendah dibandingkan produktivitas nasional, yaitu sebesar 0,58 ton per ha, bahkan masih jauh di bawah produktivitas dunia yang mencapai 0,70 ton per ha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti