Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Andreas von Bechtolsheim, Pria Jenius Asal Jerman yang Sukses Besar di Amerika

Kisah Orang Terkaya: Andreas von Bechtolsheim, Pria Jenius Asal Jerman yang Sukses Besar di Amerika Andreas von Bechtolsheim, miliarder Jerman. | Kredit Foto: Own Work/Norbert Stuhrmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Insinyur listrik asal Jerman, telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Ialah Andreas von Bechtolsheim yang lahir pada 30 September 1955. Pria yang kerap dipanggil Andy ini adalah salah satu pendiri Sun Microsystems.

Andy merupakan pria jenius yang pekerja keras dan berdedikasi. Ia telah mendirikan berbagai perusahaan yang sukses. Bahkan, Andy dengan cerdas berinvestasi USD100.000 di Google beberapa dekade lalu. Investasi tersebut menjadi senilai USD1,7 miliar pada Maret 2010.

Andy lahir di Bavaria, Jerman yang merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara. Masa kecilnya dihabiskan di sebuah peternakan, yang menghadap ke Pegunungan Alpen di kejauhan. Semasa kecil, rumah yang ia tinggali adalah rumah terpencil tanpa televisi. Karena itu, untuk mengisi waktunya, Andy bereksperimen dengan elektronik.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Alain Merieux, Pemilik Raksasa Vaksin Prancis yang Dekat dengan Xi Jinping

Keluarganya pindah ke Roma pada tahun 1963. Lima tahun kemudian, pada tahun 1968, keluarganya pindah lagi, ke Nonnenhorn di Danau Constance di Jerman. Pada usia 16 tahun, Andy telah merancang pengontrol industri untuk sebuah perusahaan lokal. Kontroler ini didasarkan pada Intel 8008. Sebagian besar pendidikannya didanai dari royalti yang diterimanya untuk merancang produk ini.

Sebagai mahasiswa teknik di Universitas Teknik Munich, Bechtolsheim mengikuti kontes Jugend forscht untuk peneliti muda, dan setelah masuk selama tiga tahun, ia memenangkan hadiah fisika pada tahun 1974.

Pada saat yang sama, ia bosan dengan tingkat studinya, itulah sebabnya ia pindah ke Universitas Carnegie Mellon pada tahun 1975 dengan bantuan beasiswa Fulbright, ia pun memperoleh gelar Master di bidang Ilmu Komputer pada tahun 1976. Pada tahun 1977, ia dipindahkan ke Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS) dan menjadi Ph.D. mahasiswa teknik elektro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: