Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hampir Kewalahan Gegara Singapura Laporkan Lebih dari 1.000 Kasus dalam 2 Hari

Hampir Kewalahan Gegara Singapura Laporkan Lebih dari 1.000 Kasus dalam 2 Hari Pekerja kuil melakukan pemeriksaan pra-masuk untuk pengunjung di Kuil Sri Veeramakaliamman di Little India pada 15 September 2021. | Kredit Foto: TODAY Online/Ili Nadhirah Mansor
Warta Ekonomi, Singapura -

Singapura melaporkan lebih dari 1.000 kasus Covid selama dua hari berturut-turut selama akhir pekan. Infeksi pertama kali menembus level itu sejak April 2020, sebagai puncak pandemi negara itu.

Negara Asia Tenggara itu mengkonfirmasi 1.009 infeksi baru pada Sabtu (18/9/2021), dan 1.012 kasus baru pada Minggu (19/9/2021), menurut data dari kementerian kesehatan.

Baca Juga: Lebih dari 300 Anak Positif Covid-19, Singapura Akui Bersedih

Itu jumlah tertinggi sejak 23 April tahun lalu. Saat itu, mayoritas kasus Singapura terdeteksi di asrama pekerja migran. Infeksi mencapai rekor tertinggi 1.426 pada 20 April 2020.

Pihak berwenang telah menghindari pembatasan baru dalam beberapa pekan terakhir, dan para menteri sebelumnya memperingatkan bahwa kasus Covid akan melonjak melewati 1.000 ketika negara itu berusaha untuk hidup dengan virus. Pendekatan ini kontras dengan strategi pemerintah sebelumnya, di mana tindakan diperketat dengan kasus-kasus di dua digit rendah.

Gelombang besar infeksi dan peningkatan eksponensial dalam kasus harian "hampir seperti ritus peralihan," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat dalam konferensi pers virtual.

Tetapi lebih dari 80% populasi Singapura telah divaksinasi, dan itu membuat situasinya berbeda dari apa yang dialami negara lain, katanya.

Tidak ada keraguan negara itu akan mengalami banyak kematian dan sistem perawatan kesehatan yang kewalahan jika penduduknya tidak divaksinasi, kata Ong.

“Kami telah menghindarinya sejauh ini karena cakupan vaksinasi kami yang sangat tinggi,” katanya.

Pemerintah sekarang memusatkan perhatiannya pada pasien yang sakit parah dan kematian, yang tetap relatif rendah pada 60 kematian sejak awal pandemi.

Selama 28 hari terakhir, 98,1% orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan, menurut pembaruan harian kementerian kesehatan.

Dari 7.144 kasus aktif per 19 September, 118 orang membutuhkan suplementasi oksigen dan 21 orang dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).

Kementerian kesehatan sebelumnya mengatakan dapat meningkatkan kapasitas ICU menjadi 1.000 tempat tidur jika diperlukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: