Tak Takut Inflasi, Kondisi Ini Lebih Bikin Miliarder AS Menggigil Ngeri!
"Sekarang, siapa pun yang bekerja dengan pihak yang berlawanan dicemooh oleh partainya sendiri," tambahnya.
Disfungsi politik memperpanjang pertarungan untuk menaikkan pagu utang. Menurutnya, ini adalah sebuah mekanisme "kuno" yang ingin dihapuskan oleh Rubenstein. Departemen Keuangan mengatakan akan kehabisan uang tunai dan mengeluarkan langkah-langkah luar biasa bulan depan kecuali batas pinjaman federal dinaikkan.
Rubenstein, yang kekayaannya dipatok Forbes sebesar USD4,3 miliar (Rp61,2 triliun). Dalam wawancara dengan CNN, ia mengaku frustrasi bahwa politik yang disfungsional telah merasuki respons Amerika terhadap Covid.
"Kami telah kehilangan 650.000 orang Amerika. Empat juta orang telah meninggal secara global karena Covid. Pada titik apa kita mengatakan, 'Sudah cukup'?" tanya Rubenstein.
Dan bahkan ketika perdebatan lain saat ini mengamuk tentang inflasi, Rubenstein menepis kekhawatiran itu.
"Ada hal-hal yang lebih besar yang perlu dikhawatirkan daripada tingkat inflasi bulanan," katanya.
Harga konsumen telah menjadi fokus bagi investor: Naik di bulan Juni dan Juli pada kecepatan 12 bulan tercepat sejak 2008 sebelum sedikit mendingin di bulan Agustus.
Kenaikan harga dalam beberapa kasus menghapus kenaikan gaji bagi pekerja. Ketika disesuaikan dengan inflasi, kompensasi saat ini lebih rendah daripada pada bulan Desember 2019, menurut analisis yang dirilis bulan Agustus oleh Jason Furman dari Universitas Harvard.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: