Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, negara-negara di dunia saling berkompetisi dan aktif mempromosikan negaranya untuk mendatangkan foreign direct investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA). Ia kemudian mengungkapkan bahwa nilai FDI Indonesia mencapai 50,5% pada kuartal II/2021.
"Di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2021, kami menargetkan investasi sebesar Rp900 triliun dan sudah terealisasi sebesar 49,6%. Dari angka itu, FDI-nya sebesar 50,5%," kata Bahlil dalam kegiatan EuroCham-BKPM Investment Dialogue yang dilakukan secara daring, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Ada Omnibus Law dan OSS, Indonesia Ajak Pengusaha Thailand Tingkatkan Investasi
Menurut Bahlil, hal itu menunjukkan jika negara-negara di dunia memercayai bahwa Indonesia secara perlahan bergerak ke arah perbaikan. Oleh karena itu, banyak negara yang berinvestasi di Indonesia.
"Itu bisa kita lihat pada kuartal pertama, Swiss masuk pada lima besar negara yang melakukan investasi di Indonesia. Pada kuartal kedua, Belanda masuk pada urutan ketiga pada negara yang melakukan investasi di Indonesia," jelas Bahlil.
Bahlil mengatakan, hal tersebut merupakan kabar yang menggembirakan. Untuk itu, pihaknya terus berupaya melakukan pembenahan dalam sistem kerjanya. Hal tersebut mencakup memberikan kepastian, kemudahan, transparansi, dan efisiensi kepada para investor.
Ia juga menyatakan bahwa Indonesia telah memasuki fase baru terkait investasi. "Di mana program investasi kami telah terjadi pergeseran. Dulunya kami melakukan ekspor bahan baku dan sekarang kami mendorong hilirisasi industri," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: