Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban Bantah Larang Siswi SMP Bersekolah, Klaim sedang Siapkan Transportasi Khusus

Taliban Bantah Larang Siswi SMP Bersekolah, Klaim sedang Siapkan Transportasi Khusus Kredit Foto: Getty Images/LA Times/Marcus Yam
Warta Ekonomi, Kabul -

Taliban membantah laporan yang menyebutkan jika kelompok itu tidak mengizinkan siswi sekolah menengah pertama untuk kembali belajar.

Menyadur CNN, Senin (20/9/2021), Taliban mengklaim bahwa mereka harus menyiapkan transportasi yang aman untuk para siswi.

Baca Juga: Pede, Taliban Sebut ISIS Sama Sekali Bukan Sebuah Ancaman karena...

Kementerian Pendidikan Taliban memerintahkan siswa dan guru laki-laki dari kelas 6 hingga kelas 12 untuk ke sekolah pada hari Sabtu (18/9/2021).

Pengumuman yang dikeluarkan pada hari Jumat (17/9/2021) tersebut, tidak menyebutkan siswa perempuan sama sekali.

Akibatnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa anak perempuan tidak akan diizinkan untuk kembali ke sekolah untuk mengenyam pendidikan.

Ketika terakhir berkuasa antara tahun 1996 dan 2001, Taliban melarang perempuan dan anak perempuan bersekolah dan bekerja.

Tetapi pada hari Sabtu, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan perempuan akan diizinkan untuk belajar.

"Ada aturan-aturan tertentu selama jam pelajaran yang harus dipatuhi agar mereka bisa aman dan sehat," kata Zabiullah Mujahid kepada CNN.

Mujahid menambahkan bahwa Taliban sedang berupaya menciptakan sistem transportasi yang aman untuk anak perempuan.

Mujahid juga mengungkapkan jika Taliban menepati janjinya dengan menunjukkan bahwa perempuan diizinkan untuk terus belajar.

"Kami memiliki anak perempuan di perguruan tinggi yang melanjutkan pendidikan mereka baik di swasta maupun yang didanai pemerintah," katanya.

Sejak merebut Kabul pada 15 Agustus, Taliban berjanji jika perempuan akan mendapatkan banyak kebebasan daripada rezim mereka di masa lalu.

Taliban juga berjanji akan memerintah Afghanistan dengan gaya yang lebih moderat namun tetap menjunjung tinggi hukum Islam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: