Ajudan Joe Biden Jumpai Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Yaman
Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Senin (27/9/2021) untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Rencana ini berlangsung ketika AS menekan untuk gencatan senjata antara Saudi dan pemberontak Houthi di Yaman.
Sullivan akan menjadi pejabat tertinggi pemerintahan Biden yang mengunjungi Arab Saudi. Selain melihat putra mahkota, MBS, Sullivan diperkirakan akan bertemu dengan wakil menteri pertahanan Khalid bin Salman, saudara laki-laki putra mahkota, menurut dua pejabat senior pemerintah. Para pejabat tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim.
Baca Juga: Ketika Amerika Gagal Latih Militer Afghanistan dan Irak, Lihat Dampak yang Terjadi...
Kunjungan Sullivan ke Arab Saudi juga dilakukan ketika pemerintah sedang mencari cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Saudi dan UEA dengan keras menentang kembali ke kesepakatan dengan Iran yang awalnya ditengahi pada tahun 2015 oleh pemerintahan Obama hanya untuk dibatalkan oleh Trump pada tahun 2018.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan Sullivan melakukan perjalanan ke Riyadh pada Senin (27/9/2021) dan juga akan mengunjungi Uni Emirat Arab, sekutu Saudi dalam perang, tetapi tidak memberikan rincian tambahan. Axios pertama kali melaporkan bahwa Sullivan berencana bepergian ke wilayah tersebut.
Sullivan sedang dikirim pada saat situasi di Yaman, negara termiskin di dunia Arab, semakin memburuk.
Pertempuran telah meningkat di kota utama Marib, ketika pemberontak yang didukung Iran berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari kota kaya minyak di utara negara itu.
Sullivan sedang bergabung untuk pembicaraan dengan Saudi dan UEA oleh Lenderking dan direktur senior NSC untuk Timur Tengah Brett McGurk.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin berencana untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi awal bulan ini ketika dia berada di wilayah tersebut tetapi ditunda karena apa yang dikatakan pemerintah sebagai masalah penjadwalan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto