Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ultimatum Jokowi, BEM SI Dijuluki Pahlawan Kesiangan Sama Himpunan Mahasiswa Islam: Serba Terlambat

Ultimatum Jokowi, BEM SI Dijuluki Pahlawan Kesiangan Sama Himpunan Mahasiswa Islam: Serba Terlambat Kredit Foto: JPNN
Warta Ekonomi -

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan Safarianshah Zulkarnaen menjelaskan alasannya menyebut Badan Eksekutif Mahasiwa Seluruh Indonesia (BEM SI) sebagai pahlawan kesiangan.

"BEM SI adalah aliansi mahasiswa yang serba terlambat menyikapi keadaan, termasuk TWK KPK, mereka pahlawan kesiangan," kata Safa sebagaimana dikutip dari JPNN.com.

Baca Juga: Ultimatum Jokowi, Irma Suryani 'Ceramahi' BEM SI

Safa menilai gerakan BEM SI ini bisa dimaknai masyarakat sebagai keterlambatan dan kegagalan mahasiswa dalam merespons keadaan.

"Terlebih, pola gerakannya tidak kreatif dan serampangan. Mengirim ultimatum kepada Presiden Jokowi dan bila tidak terpenuhi akan melakukan demonstrasi yang kita lihat sekarang di Gedung KPK," tutur mantan Presiden BEM Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta itu.

Dia juga menyebut BEM SI salah alamat karena melakukan demonstrasi di Gedung KPK, bukan di Istana Negara.

"BEM SI pahlawan kesiangan sedang salah alamat dan mempertontonkan bahwa ketulusan gerakan mereka tak seiring dengan semangat kemahasiswaan yang tajam dengan kajian dan perjuangan gerakan yang tepat sasaran," ucap Safa.

Penulis buku berjudul Memuji Jokowi itu bahkan menyebutkan BEM SI bisa demonstrasi di Istana Negara tetapi akan ada kemungkinan aksi tersebut berakhir tanpa solusi.

"Hal ini akan menjadi tontonan berulang setiap kali ada isu apa pun yang ada keterlibatan gerakan BEM SI. Ultimatum, demo, dan genit dengan penguasa," ujar Safa.

Baca Juga: Dikuliti Pengamat, Pertemuan Biden dan Jokowi Ada Maksud Lain

Dia mengatakan mahasiswa sering mengaku memperjuangkan kebebasan berpendapat tetapi lupa dengan sejarah kritisisme yang harus dilandasi kejujuran dan keberanian, bukan pura-pura atau keterlambatan.

"Pahlawan kesiangan yang diperankan BEM SI hanya menjadi catatan buruk bagi kisah perjuangan mahasiswa," pungkas Safa.

Baca Juga: Dikuliti Pengamat, Pertemuan Biden dan Jokowi Ada Maksud Lain

BEM SI memberikan ultimatum kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) dan mengangkat kembali Novel Baswedan Cs sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BEM SI mendatangi Gedung Merah Putih untuk melakukan aksi demonstrasi karena Presiden Jokowi tidak menindaklanjuti ultimatum mereka.

Baca Juga: Ultimatum Jokowi, Irma Suryani 'Ceramahi' BEM SI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: