Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tips Tetap Sehat dan Aman Saat Konsumsi Air Minum dalam Kemasan, Simak Baik-baik...

Warta Ekonomi, Jakarta -

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) telah kantongi izin dari Badan POM dan LPPOM MUI terkait kualitas dan kehalalan produknya. Melansir dari keterangan Pers nya pada situs pom.go.id,  BPOM RI mengimbau agar konsumen tetap tenang karena keamanan, mutu dan gizi produk AMDK yang beredar di Indonesia sudah diatur dalam SNI AMDK (Wajib SNI) dan Peraturan Kepala Badan POM. 

Standar yang ditetapkan Badan POM, sejalan dengan standar internasional yang ditetapkan dalam Codex. Badan POM RI juga menyatakan, akan terus melakukan pengawasan pre-market dan post-market terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sesuai dengan standar yang berlaku. Adapun terkait sertifikat halal produk AMDK, dapat dicek melalui laman Halalmui.org.

Baca Juga: Cerita Hermanto Tanoko Berdarah-darah Sukseskan Air Minum Cleo: Saingannya Berat, Bos!

Mikroplastik, merupakan isu yang sedang diamati perkembangannya. Mikroplastik adalah plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter dan menjadi polutan paling mudah ditemukan dimanapun, hingga dalam bentuk debu. 

Hasil studi yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2019, menyatakan bahwa ambang batas aman kandungan penyerapan mikroplastik >150?m (mikrometer) cenderung akan diekskresikan oleh tubuh melalui feses. 

Studi itu juga menjelaskan, potensi bahaya yang terkait dengan mikroplastik terbagi menjadi tiga bentuk, yakni partikel fisik, bahan kimia, dan patogen mikroba, sebagai bagian dari biofilm.

Berdasarkan kajian terbatas yang tersedia, bahan kimia dan biofilm yang terkait dengan mikroplastik dalam air minum, menyumbang dampak yang rendah terhadap kesehatan manusia. Meskipun tidak cukup informasi untuk menarik kesimpulan tegas tentang toksisitas yang terkait dengan bahaya fisik partikel plastik, terutama untuk nano ukuran partikel, sampai saat ini belum ada informasi kredibel yang menunjukkan bahwa mikroplastik adalah masalah. 

Kajian terbatas juga menunjukkan bahwa sumber utama polusi mikroplastik di sumber air tawar adalah limpasan terestrial dan air limbah tembusan. Namun, jika proses pembersihan air limbah dioptimalkan, dapat secara efektif menghilangkan sebagian besar mikroplastik. Patogen mikroba dan bahan kimia lainnya lah yang justru akan menjadi masalah kesehatan manusia yang lebih besar daripada mikroplastik. 

Diketahui, mikroplastik dapat memasuki sumber air minum dalam beberapa cara. Pertama, dari air yang meluber dari sumbernya (misalnya, air laut, air sungai paska hujan), hingga limbah cair (baik yang dirawat maupun yang tidak dirawat), luapan saluran pembuangan gabungan, industri limbah, sampah plastik terdegradasi dan deposisi atmosfer. 

Aliran permukaan dan limbah air diakui sebagai dua sumber utama, tetapi data yang lebih baik diperlukan untuk mengukur sumbernya dan mengaitkannya dengan aliran limbah plastik yang lebih spesifik. Plastik botol dan tutup yang digunakan dalam air kemasan juga dapat menjadi sumber mikroplastik dalam air minum. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: