Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Operasional Pertamina Terintegrasi, Dorong Keandalan Energi Negeri

Operasional Pertamina Terintegrasi, Dorong Keandalan Energi Negeri Kredit Foto: Pertamina

Selain andal, imbuh Mulyono, operasional yang terintegrasi juga akan melahirkan efisiensi bagi perusahaan. Keseimbangan antara layanan masyarakat dan optimasi target keuntungan untuk Pertamina harus terpenuhi, dengan cara menekan biaya, sinergi, dan optimasi di semua subholding. Dari upaya melakukan efisiensi dari integrasi logistik, Pertamina mampu menurunkan inventory cost hampir sebesar 40% dari USD 5,2 Miliar menjadi USD 3,1 Miliar dan volume inventory dari 80 juta barel menjadi 48 juta barel per Semester 1 2021. 

Direktorat L&I juga akan terus mendorong percepatan dan sinergi untuk Proyek Penugasan Pemerintah serta Proyek Strategis Nasional agar berjalan dengan cepat. Tak hanya cepat, proyek ini juga dipastikan harus mendukung industri dalam negeri dengan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Dengan kebijakan monitoring yang ketat, pada Juli 2021 Pertamina mampu mencapai TKDN dari seluruh proyek tersebut sebesar 57,8% atau di atas target yang ditetapkan. Selain itu, melalui optimasi terintegrasi dari hulu ke hilir dan master program, Pertamina menunjukkan tingkat keakuratan perencanaan rantai pasok logistik yang tinggi mencapai 97,9%. 

Tercatat hingga 31 Agustus 2021, terdapat 50 proyek Penugasan Pemerintah kepada Pertamina Group yang tersebar di beberapa Sub-holding, yaitu 22 penugasan di SH Upstream, 11 penugasan di SH Refinery & Petrochemical, 5 penugasan di SH Gas dan 11 penugasan di SH C&T. Di antara penugasan tersebut, 14 penugasan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 109 tahun 2020. 

“Pertamina terus berkomitmen tinggi menjalankan penugasan Pemerintah dari hulu hingga hilir, dan memastikan proyek strategis nasional berjalan sesuai target dan berdampak bagi ekonomi nasional,” tandas Mulyono.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menegaskan sejalan dengan restrukturisasi, Pertamina sebagai holding company terus memperkuat perannya dalam memimpin dan bertanggung jawab  mengintegrasikan lini bisnis dan operational di bawah kendali Direktorat L&I, mulai dari tahap perencanaan, koordinasi sampai pengendalian anak usaha dalam implementasi, agar tujuan perusahaan dan aspirasi pemegang saham dapat terwujud.

"Dengan design besar ini, kita harapkan visi dan aspirasi pemegang saham terhadap Pertamina untuk meningkatkan value-nya menjadi 100 Billion USD di 2024 bisa kita wujudkan," tandas Nicke.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: