Laporan terakhir Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) yang menunjukan suhu panas bumi bergerak menuju 1,18 derajat celcius memberikan peringatan agar suhu panas bumi tidak lebih mencapai 1,5 derajat celcius.
Guru Besar Perencanaan Managemen Hutan dan Ekonomi Sumber Daya Hutan Universitas Patimura, Agustinus Kastanya mengatakan tingkat kerawanan bencana alam di seluruh Indonesia semakin tinggi dengan karakteristik sangat rentan terhadap perubahan iklim akibat perusakan lingkungan.
Baca Juga: Jaringan Serat Optik di Pulau Jawa Milik Surge Diklaim Minim Gangguan
“Kenaikan gas emisi sangat tinggi. Ini proses terjadinya perubahan iklim kita lihat ada deforestasi, ada industri, energi fosil, ada pertanian, dan industri sampai menmbulkan ancaman," ujarnya dalam Ngobrol Asyik Online dengan topik Pulau-Pulau Kecil Menghadapi Perubahan Iklim, Jumat (1/10/2021).
Agustinus mengungkapkan pulau-pulau kecil akan tenggelam menjadi ancaman paling serius yang dihadapi pulau-pulau kecil di Indonesia yang jumlahnya mencapai 17 ribu. Hal ini disebabkan dalam pertahun permukaan laut mengalami kenaikan 1,6-1,2 cm yang berpeluang terjadinya banjir rob dan abrasi di bibir pantai.
Berdasarkan UU No.27 Tahun 2009 pulau kecil merupakan pulau yang memiliki luas kurang dari 2.000 km2. Namun saat ini perhatian atas pulau-pulau kecil di Indonesia jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Selain itu, pembangunan yang tinggi karbon saat ini menyebabkan meningkatnya emisi karbon sehingga menyebabkan dampak kepada manusia dan lingkungan. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi pemanasan global yang menjadi titik-titik simpul.
“Pemanasan global menyebabkan ketidakstabilan iklim dan kehidupan di bumi. Konsekuensinya pemanasan global menjadi semakin intensif dan berinteraksi,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: