Yakult, minuman probiotik dalam botol kecil, hampir selalu masuk dalam daftar belanja banyak rumah tangga. Dengan klaim mampu menjaga kesehatan usus berkat kandungan jutaan bakteri baik, Yakult menjadi pilihan populer bagi masyarakat.
Namun, tahukah Anda bahwa kehadiran Yakult di Indonesia tidak lepas dari peran seorang taipan bisnis terkenal, Sudono Salim atau yang dikenal sebagai Lim Sioe Liong?
Sudono Salim, seorang konglomerat dan entrepreneur ternama di Indonesia, memegang peran penting dalam menghadirkan Yakult ke tanah air. Di bawah kendalinya, fondasi Grup Salim terus berkembang, mencakup berbagai lini bisnis, termasuk produksi Yakult.
Pada 30 Agustus 1989, harian Bisnis Indonesia mengabarkan bahwa Sudono Salim mendirikan perusahaan manufaktur dengan pabrik yang memproduksi Yakult. Dengan modal awal sebesar 3 juta dolar AS, Salim bekerja sama dengan investor dari Jepang untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT Yakult Indonesia Persada. Perusahaan ini resmi berdiri pada September 1989 sebagai hasil kolaborasi antara Grup Salim dan Yakult Co. Jepang.
Menurut laporan The Nikkei Industrial Paper tanggal 24 Agustus 1989, PT Yakult Indonesia Persada mulai memproduksi minuman berbasis bakteri asam laktat secara komersial pada Agustus 1990. Pabrik pertama Yakult di Indonesia didirikan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan mampu memproduksi hingga 9 juta botol Yakult setiap bulan. Produk ini ditujukan untuk pasar domestik, dibuat dari bahan baku susu, gula, serta tambahan aroma dan bahan penyegar lainnya.
Sebagai strategi pemasaran, PT Yakult Indonesia Persada memperkenalkan metode penjualan home delivery yang dijalankan oleh para tenaga pemasar wanita, atau yang dikenal sebagai "Yakult Lady." Strategi ini masih bertahan hingga saat ini dan menjadi salah satu ciri khas distribusi Yakult.
Pada tahun 1997, pabrik Yakult di Pasar Rebo dipindahkan ke Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, untuk memenuhi kebutuhan produksi yang semakin meningkat. Perusahaan juga mendistribusikan produknya melalui berbagai kanal, seperti supermarket, minimarket, toko, kantin, hingga gerai kecil lainnya.
Baca Juga: Dari Pedagang Kecil, Sukses, hingga Bangkrut, Ini Perjalanan Taipan Minyak Singapura Lim Oon Kuin
Saat ini, Yakult dipasarkan di lebih dari 40 negara di dunia dan dikonsumsi oleh lebih dari 40 juta orang setiap hari. Di Asia, Yakult telah hadir di negara-negara seperti Thailand, Filipina, dan Singapura, sementara di Amerika Latin, Yakult diproduksi dan dipasarkan di Brasil dan Meksiko. Ekspansi global ini menunjukkan kesuksesan Yakult sebagai produk probiotik yang digemari masyarakat internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement