Mantan Ketua DPC PD Ngawi, Isnaini Widodo membantah gosip yang menyebut keterlibatan Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam penunjukkan Yusril Ihza Mahendra, terkait judicial review atau uji materi terhadap AD/ART Demokrat.
"Penunjukkan itu murni inisiatif mantan Ketua DPC Demokrat yang kini merapat ke kubu KLB Deli Serdang. Yakni saya sendiri, Hasyim Husein, Adjrin Duwila, dan Ayu Palaretins. Kami menunjuk Yusril karena tak paham tata cara beracara di Mahkamah Agung," kata Isnaini dalam jumpa pers di Rumah Makan Kapau, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/10).
"Itu adalah murni pemikiran kami, di luar Pak Moeldoko," tegasnya.
Baca Juga: Duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno Bakal Terulang di Pilpres 2024, PKS yang Usung
Isnaini juga menepis isu kubu KLB Demokrat membayar Rp 100 miliar kepada Yusril, atas jasa mengurus upaya uji materi.
"Kami menunjuk Yusril, karena komitmennya jelas. Nggak ada itu yang namanya Rp 100 miliar. Angkanya masih wajar. Nggak sampai segitu. Kan saya bicara langsung ke Prof. Yusril," papar Isnaini.
Baca Juga: Alasan Menkumham Tolak KLB Deli Serdang Terungkap, Demokrat Beberkan Alasannya
Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua DPC PD Tegal Ayu Palaretins menuturkan, penunjukkan Yusril murni karena unsur pertemanan.
"Saya dari akademisi, kebetulan juga dosen. Saya kebetulan banyak teman-teman alumni dari Undip (Universitas Diponegoro). Kebetulan saya S3, doktor. Saya luas berteman dengan Pak Yusril," beber Ayu. [UMM]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: