Yusril Jadi Pengacara Kubu Moeldoko, PBB Ogah Ambil Pusing Sama Kritikan Elite Demokrat
Firmansyah berharap, AHY bisa menertibkan anak buahnya yang menyerang Yusril secara personal. Apalagi, banyak orang mengetahui, profesi Yusril itu pengacara handal. Dia menjamin, apa yang dilakukan Yusril merupakan profesionalitasnya sebagai pengacara.
Menurutnya, tidak elok jika serangan politisi Demokrat itu dibiarkan. Dampaknya, bisa merusak harmonisasi Demokrat-PBB, terutama kader kedua partai di daerah. Pasalnya, tidak sedikit kedua partai ini berada satu koalisi di level kepala daerah.
“Khususnya di grassroot, sangat terasa menjadi konflik dua parpol. Padahal jelas, uji materi AD/ART Demokrat, tidak terkait PBB,” ungkapnya.
Intinya, kata Firmansyah, jangan sampai permasalahan hukum ini berujung dengan perseturuan politik antara PBB dengan Partai Demokrat. Pihaknya tetap berupaya berpikir positif, dan tetap fokus terhadap tugas partai membantu pemerintah melawan pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Partai Demokrat kubu AHY ramai mengkritik Yusril. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Irwan meminta kepada Yusril sebagai seorang politisi, dan Ketua Umum PBB saling menghormati di antara parpol.
Lebih tajam lagi disampaikan Wasekjen Partai Demokrat, Rachlan Nashidik. Rachlan menuding Yusril memihak Moeldoko karena berorientasi pada keuntungan belaka.
“Klaim netralitas Yusril adalah tabir asap yang sia-sia menutupi pemihakannya pada KSP Moeldoko. Alih-alih kampiun demokrasi, seperti klaimnya sendiri, Yusril dalam kasus ini justru kuku-kuku tajam dari praktik politik yang menindas,” tuding Rachlan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami