Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uji Coba Bertubi-tubi, Korea Utara Luncurkan Rudal Anti-Pesawat

Uji Coba Bertubi-tubi, Korea Utara Luncurkan Rudal Anti-Pesawat Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terlihat pada foto tanpa tanggal yang disiarkan Agensi Berita Sentral Korea (KCNA) pada Senin (9/3/2020). | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Jakarta -

KCNA melaporkan Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal. Setelah yang terakhir luncurkan rudal hipersonik, kali ini Kim Jong Un menembak rudal anti-pesawat.

Menyadur Guardian Jumat (1/10/2021), peluncuran bertubi-tubi ini merupakan bagian dari serangkaian uji coba senjata terbaru Korea Utara.

Uji coba dilakukan pada hari Kamis dan dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan yang mengembangkan senjata militer.

Baca Juga: Korea Utara Klaim Uji Rudal Hipersonik Terbaru, Laporan Awal Disebutkan...

Tujuannya untuk mengonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur, lapor KCNA.

Rudal itu memiliki teknologi kunci baru seperti kontrol kemudi kembar dan mesin penerbangan impuls ganda.

Tes tersebut diawasi oleh Pak Jong-chon, anggota politbiro dan komite pusat partai pekerja yang berkuasa sedangkan Kim Jong-un tampaknya tidak menghadiri uji coba itu.

Sebuah foto di surat kabar resmi Rodong Sinmun menunjukkan rudal naik miring ke langit dari kendaraan peluncuran pada hari Kamis.

Itu adalah uji coba senjata kedua yang diketahui Korea Utara minggu ini setelah meluncurkan rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat pada hari Selasa.

Peluncuran rudal ini dilakukan ketika Pyongyang menyerukan pada Washington dan Seoul untuk membatalkan kebijakan bermusuhan sebagai prasyarat memulai pembicaraan denuklirisasi.

Sebelumnya, Korea Utara juga telah menembakkan rudal balistik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial dalam beberapa pekan terakhir.

Tes tersebut menyoroti bagaimana Korea Utara terus mengembangkan senjata yang semakin canggih, meningkatkan pertaruhan upaya untuk menekannya agar menghentikan program nuklir dan misil dengan imbalan keringanan sanksi AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: