Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

People, Planet, Profits: Solusi Daur Ulang dengan Digitalisasi

Oleh: Dr Paige Marie Morse, PhD dan Dr Jolly Pan, Sustainability Advisor and Customer Support and Training Manager, Aspen Technology

People, Planet, Profits: Solusi Daur Ulang dengan Digitalisasi Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan dan fokus utama di seluruh dunia. Mengatasi triple bottom line pada People-Plant-Profit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan karyawan; mengurangi dampak lingkungan; namun juga memberikan keuntungan kepada perusahaan, adalah keseimbangan yang penting. Konsumen dan bisnis sama-sama memikirkan kembali perilaku saat ini untuk secara khusus menangani keberlanjutan.

Produksi dan penggunaan plastik memiliki peran penting dari kegiatan ini, dan kesadaran telah meningkat selama pandemi COVID-19. Faktanya, semua topik “sustainability” saat ini telah menarik  lebih banyak fokus orang. Adanya kesadaran yang lebih tinggi akan risiko di seluruh bisnis, dan kekhawatiran yang meningkat tentang lingkungan termasuk pengurangan limbah plastik.Tapi pada saat yang bersamaan, kita juga melihat penggunaan plastik sekali pakai yang lebih banyak untuk mengamankan makanan dan kesehatan selama pandemi. Baca Juga: Kendaraan Listrik Dinilai Lebih Efektif Jadi Transportasi Ramah Lingkungan

Daur ulang plastik masih berada pada tingkat yang rendah selama bertahun-tahun dan memperluas kegiatan daur ulang ini adalah kunci untuk bergerak menuju ekonomi sirkular. Konsep yang menuntut seperti ini didasarkan pada prinsip-prinsip bahwa proses manufaktur bergerak dari siklus hidup linier saat ini untuk mengintegrasikan limbah dan produk sampingan serta menghilangkan emisi, sekaligus mengurangi dampak secara keseluruhan terhadap lingkungan alam.

Menurut Ellen MacArthur Foundation, hanya sekitar 14% dari kemasan plastik yang dikumpulkan untuk didaur ulang secara global dan sepertiga dari volumenya berakhir di lingkungan. Dalam Percakapan CERAWeek baru-baru ini, wakil presiden IHS Markit, Anthony Palmer memperkirakan bahwa lebih dari 400.000 metrik ton sampah plastik diperkirakan akan lolos ke lingkungan pada tahun 2050. Baca Juga: Sekarang Kripto Bisa Bantu Pelestarian Lingkungan? Indonesia Sudah Punya Nih, Simak Penjelasannya

Perusahaan konsumen memiliki target ambisius untuk mengintegrasikan plastik daur ulang ke dalam produk akhir dan kemasan mereka, mereka ditantang untuk menskalakan proses daur ulang dan pengumpulan untuk mengatasi volume yang sangat besar dan tersebar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: