Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

People, Planet, Profits: Solusi Daur Ulang dengan Digitalisasi

Oleh: Dr Paige Marie Morse, PhD dan Dr Jolly Pan, Sustainability Advisor and Customer Support and Training Manager, Aspen Technology

People, Planet, Profits: Solusi Daur Ulang dengan Digitalisasi Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru

Kabar baiknya adalah banyak perusahaan di seluruh value chain plastik secara aktif bekerja dan berkolaborasi untuk mengatasi masalah sampah plastik. Dan kemampuan digital membantu memecahkan beberapa tantangan terbesar dalam kegiatan daur ulang.

Pada proses mekanis daur ulang, ketika plastik dilebur untuk membuat wadah plastik baru, akan sulit untuk mengintegrasikan kembali material tersebut ke dalam value chain. Berbagai jenis plastik yang biasanya diidentifikasi dengan simbol daur ulang #1 – #6 (seperti yang ditunjukkan pada gambar 3) seringkali menuntut solusi berbeda yang membutuhkan penyortiran padat karya. Banyak kemasan terbuat  dari campuran plastik bekas, biasanya ditandai #7, yang memerlukan cara yang unik.

Perusahaan Jepang FP Corporation memiliki bisnis yang rumit dan tantangan keberlanjutan ydalam operasi pengemasan dan logistiknya. Perusahaan ini berhasil menerapkan solusi rantai pasokan digital untuk mengoptimalkan proses produksi dan distribusi yang kompleks untuk target profitabilitas dan keberlanjutan.

Bekerja dengan mitra Time Commerce, perusahaan tersebut menghasilkan rencana penjadwalan terperinci yang mengintegrasikan rencana permintaan dan kapasitas gudang dengan komponen biaya utama untuk produksi, inventaris, dan transportasi. Rencana tersebut mencakup pengambilan kontainer bekas dari lokasi konsumen dan penggunaan kembali material di lokasi produksi, terutama yang terbuat dari polistirena (PS #6) dan polietilena tereftalat (PET atau PETE #1). Perusahaan tersebut memperkirakan bahwa cara tersebut mengurangi limbah TPA sebesar 443.000 metrik ton dan mengurangi emisi karbon sebesar 160.000 metrik ton pada FY2019.

Teknologi digital juga membantu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan daur ulang baru yang sering disebut sebagai “daur ulang tingkat lanjut”. Pendekatan lanjutan ini berbeda dari daur ulang mekanis karena mengambil polimer terpisah untuk membuat monomer awal atau bahan baku, atau perantara lain yang dapat digunakan sebagai bahan baku. Daur ulang tingkat lanjut memberikan peluang untuk mengelola sampah plastik dalam jumlah besar, dan mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan. Seiring dengan peningkatan proses, ini juga dapat memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam jenis dan variabilitas plastik yang dapat didaur ulang.

Pirolisis adalah proses utama untuk daur ulang lanjutan polietilen (HDPE #2 dan LLDPE #4) dan polipropilena (#5). Beberapa perusahaan global sedang mengerjakan proses pirolisis dengan fokus pada solusi simulasi digital, seperti Aspen Plus dari AspenTech. Solusi ini memodelkan reaksi kompleks yang terjadi dalam penguraian polimer sehingga kondisinya dapat dioptimalkan untuk biaya dan emisi. Pirolisis dapat menjadi langkah pertama yang membantu dalam rencana daur ulang lokal karena produk cair yang terbentuk jauh lebih mudah diangkut daripada sampah plastik dalam jumlah besar.

Sebuah studi penelitian baru-baru ini yang menggunakan Aspen Plus untuk memodelkan pirolisis limbah ban menyoroti bahwa model simulasi dapat “berfungsi sebagai alat yang kuat untuk menanggapi kondisi pasar yang menentukan permintaan dan harga bahan bakar sementara pada saat yang sama mengidentifikasi kondisi proses yang optimal (mis. suhu) didorong oleh ekonomi proses.” Operator dapat mengoptimalkan berdasarkan permintaan pasar lokal, seperti bensin, solar dan hidrokarbon lainnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: