Utusan Khusus menyampaikan adanya tantangan, termasuk masalah kunjungan dan akses untuk bertemu dengan semua pihak atau all stakeholders.
Sebagian besar negara anggota menyampaikan kekecewaan terhadap implementasi 5 poin konsensus untuk Myanmar. Sebagian negara menyampaikan bahwa ASEAN tidak boleh bersikap bisnis seperti biasanya.
"Tapi saya menyampaikan apresiasi atas upaya Utusan Khusus untuk mendorong pelaksanaan 5 poin konsensus ini dan saya sampaikan, sejak awal terjadi krisis politik di Myanmar, ASEAN sebagai keluarga menawarkan bantuan untuk membantu Myanmar agar situasi tidak semakin memburuk," tutur Retno.
Sejak pertemuan para pemimpin ASEAN enam bulan lalu di Jakarta, Retno juga menyampaikan bahwa tidak ada perkembangan signifikan di Myanmar. Militer tidak memberikan tanggapan positif dari apa yang telah diupayakan oleh Utusan Khusus.
Menurut Indonesia, sudah waktunya para Menlu ASEAN melaporkan situasi ini kepada sembilan pemimpin ASEAN, guna mendapatkan arahan keterhubungan ASEAN dengan Myanmar terutama terkait pelaksanaan KTT ke-38 dan 39 ASEAN.
"Indonesia juga menyampaikan beberapa artikel dalam Piagam ASEAN yang dapat digunakan untuk memandu bagaimana ASEAN dapat bersikap dalam menangani isu Myanmar ini," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto