Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekas Pejabat Negara Bongkar-Bongkar Utang Era Jokowi, Astaga! Rakyat yang Dipaksa Bayar Utang

Bekas Pejabat Negara Bongkar-Bongkar Utang Era Jokowi, Astaga! Rakyat yang Dipaksa Bayar Utang Kredit Foto: Twitter/Said Didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, ikut menyoroti nilai utang pemerintah hingga Agustus 2021 yang tembus Rp6.625,43 miliar atau setara dengan 40,85 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Saat diwawancarai oleh Hersubeno Arief dalam kanal Youtube-nya, Said Didu mengatakan jika posisi utang publik yang ditarrik utnuk keperluan BUMN, pemerintah, hingga Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Kritik Burden Sharing Kemenkeu-BI, Said Didu: Kebijakan yang Dipilih Pemerintah Malah Jadi Beban

"Utang publik sekarang, itu utang BUMN ditambah utang pemerintah ditambah utang BI, mungkin mendekati sekitar Rp 13 ribu triliun. PDB kita mungkin sekitar Rp 18 ribu triliun," cetusnya, seperti dilihat, Selasa (5/10/2021). Baca Juga: Kritik Burden Sharing Kemenkeu-BI, Said Didu: Kebijakan yang Dipilih Pemerintah Malah Jadi Beban

"Jadi mungkin utang kita sekitar 80 persen," tambah dia.

Adapun, dalam cuitannya, ia melihat utang era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendekati Rp6.700 triliun.

Ia pun memperkirakan, hingga akhir tahun 2021 ini utang pemerintah menjadi sekitar Rp7.000 triliun.

"Rp 7.000 triliun itu peningkatan sejak 2014 dari Rp2.700 triliun menjadi Rp7 ribu triliun. Jadi lebih Rp 4 ribu triliun tambahannya," paparnya.

"Sementara penerimaan negara hampir stagnan, itu hanya sekitar Rp1.500 - Rp1.600 triliun. Dan penerimaan pajak stagnan di Rp1.200 - Rp1.300 triliun,” sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: