Setelah itu, barulah Anies menjelaskan kegiatannya usai menganggur. Setelah beres di Jakarta pada 2022, dia mengaku akan berkeliling Indonesia untuk melihat kondisi rakyat keseluruhan.
“Nah, sesudah itu saya jadi orang bebas. Sebagai orang bebas, saya menikmati keliling ke mana-mana,” ungkap mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Bekal yang dia bawa untuk keliling Nusantara adalah capaian kerja saat memimpin Ibu Kota. Di antaranya soal kesejahteraan tempat ibadah dan pemuka agama. Pemprov DKI memberikan dana Rp 1 juta untuk seluruh tempat ibadah di Jakarta dan Rp 500 ribu per bulan untuk pekerja agama di tempat ibadah.
Anies juga bercerita ihwal rencana kampanye Pilkada 2022 yang kandas. Dia mengaku, hal itu bukan soal serius. Sebab, kesempatan itu bisa dimanfaatkannya untuk mengabdi lebih maksimal kepada rakyat.
“Kalau pilkadanya nggak ada, ya sudah kita terusin saja kerja sampai terakhir,” ucapnya, santai.
Mau keliling Indonesia, apakah sinyal Anies bakal nyapres? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah menilai, pernyataan itu jadi indikator kuat, kalau Anies memang bakal nyapres. Apalagi, dalam rekam jejaknya, ambisi Anies untuk menjadi capres sudah ada sejak lama.
Sebelum Pilpres 2014, Anies pernah mengikuti konvensi capres yang digelar Partai Demokrat. Apalagi sekarang, dengan modal elektabilitas tinggi serta pendukung yang fanatik, keinginan Anies untuk nyapres tentunya masih besar.
“Tentu Anies capres sulit dibantah. Tanda pencapresan yang dia miliki sudah kuat,” jelas Dedi saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Tanda-tanda lain yang menunjukkan kalau Anies bakal nyapres, yakni relasi dengan parpol. Selama ini, Anies kerap menunjukkan kedekatan dengan sejumlah parpol seperti Nasdem, PAN dan PKS. Bahkan tiga parpol ini, secara tersirat kerap memberikan karpet hijau pada Anies
“Dengan menjalin kedekatan dengan banyak parpol, tentunya akan memudahkan Anies nantinya dalam mendapatkan tiket nyapres,” tegasnya.
Namun, PAN selaku tuan rumah yang mengundang Anies, masih belum mau terang-terangan soal Pilpres 2024. Sekjen PAN, Eddy Soeparno menegaskan, undangan kepada Anies untuk menjadi pemateri di acara tersebut, tidak terkait dengan peta dukungan di Pilpres 2024.
Menurut Eddy, yang dilakukan Anies dalam workshop tersebut hanyalah sebagai pembicara dan memberikan materi dari tokoh yang diundang. Pesertanya adalah anggota legislatif baik DPR maupun DPRD.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: