Pembukaan Pasar
Selain pembenahan di dalam negeri, kinerja ekspor yang melonjak sebenarnya juga tak terlepas dari hasil diplomasi dan pembukaan akses perdagangan. Benny membenarkan, salah satu alasan melonjaknya kinerja ekspor Indonesia adalah karena terbukanya akses pasar ke beberapa negara tujuan ekspor non-tradisional.
"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara non-traditional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan, sehingga terjadi lonjakan ekspor," kata Benny yang dihubungi di Jakarta, Rabu.
Ekonom UI Telisa Aulia Falianty berpendapat senada. Optimisme Kementerian Perdagangan tersebut sangat beralasan. “Saya setuju dengan pernyataan kemendag yang optimis neraca perdagangan tahun 2021 tetap positif. Sangat realistis karena surplus perdagangan ini terkait naiknya harga komoditas, dan volume ekspor juga meningkat,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Mendag: Ekspor Dongkrak Surplus Neraca Perdagangan Agustus
Associate Professor FEB UI ini mengatakan, sejumlah faktor mendukung surplus perdagangan ini, antara lain faktor pandemi. Dimana komoditas global yang biasanya lancar, terkendala karena covid.
“Permintaan meningkat di bidang energy dan komoditas makanan minuman, sehingga ini menjadi semacam bless in disguise (berkah dalam kesusahan), di lain pihak, karena PPKM, impor kita turun drastis, jadi ini campur, ada promosi ekspor oleh pemerintah, ada faktor global,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri