Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Buka Opsi Gelar Formula E di Pulau Reklamasi Bikinan Ahok

Anies Baswedan Buka Opsi Gelar Formula E di Pulau Reklamasi Bikinan Ahok Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka opsi menggelar Formula E di atas pulau reklamasi bikinan Basuki Tjahajaja Purnama (Ahok) yang ia segel pada beberapa tahun lalu.

Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengatakan, pulau reklamasi yang diincar pihaknya itu adalah Pulau C, D, dan G yang sudah rampung di bangun dan kini telah berganti nama menjadi pantai, Kita, Maju, Bersama.

Meski membuka opsi menggelar Formula E di atas pulau imitasi itu, namun kata Gunung Krtiko pihaknya masih punya opsi lain, sedikitnya ada lima kawasan alternatif yang dipertimbangkan menjadi lokasi gelaran Formula E.

Baca Juga: Anies Celetuk: Kalau Gak Mau Terima Kritik Mending di Rumah Aja, Urus Burung, Sindir Siapa Mas?

"Ada lima alternatif, di antaranya di kawasan Senayan dan di Pantai Maju Bersama," kata Gunung Kartiko di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dilandir Populis.id, Kamis (7/10/2021).

Adapun pemilihan lokasi ini dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah ajang itu batal di gelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir Jakarta Pusat karena terkendala berbagai persoalan.

"Nanti akan dipilih lokasi terbaik," tegasnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulanya merencanakan gelaran Formula E di kawasan Monas dan Medan Merdeka Selatan.

Mereka bahkan telah melakukan uji coba pengaspalan lintasan di dalam kawasan Monas pada 2020 lalu.

Namun uji coba pengaspalan itu justru ditentang sejumlah pihak lantaran aspal tersebut ditempelkan di lantai pelataran Monas yang terbuat dari batu alam, hal tersebut dikecam karena dinilai dapat merusak cagar budaya.

Terlepas dari polemik itu, Gunung Kartiko mengaku jika ingin menjadikan Monas, dikhawatirkan sirkuit yang dibuat tidak maksimal karena menggunakan aspal yang tidak permanen.

"Venue yang jelas bukan di Monas. Kalau Monas dulu tahu kan, di aspal kletek-kletek," tuntasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: