Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Skandal Pandora Papers, Miliarder China Ketahuan Suap Bijih Besi Australia!

Heboh Skandal Pandora Papers, Miliarder China Ketahuan Suap Bijih Besi Australia! Hands shaking with euro bank notes inside. | Kredit Foto: Wikimedia Commons

Namun, Du tidak pernah dituntut, pengadilan menemukan bahwa dia telah menjadi korban skema orang lain. Namun, Pandora Papers menunjukkan tingkat perdagangan antara perusahaan Du dan penambang Australia.

Salah satu contohnya yakni hanya satu bulan di bulan Mei 2016, Rio menjual hampir 170.000 ton bijih besi ke Bright Ruby seharga USD9,9 juta (Rp140 miliar).

Sebuah kontrak yang ditandatangani pada tahun 2014 dengan BHP cabang Singapura menunjukkan lebih dari USD37 juta (Rp523 miliar) bijih besi dijual dari BHP ke Bright Ruby selama tahun-tahun berikutnya, ini menurut Australian Financial Review.

Perusahaan Australia lainnya, Fortescue Metals, juga menjual 187.000 ton bijih besi pada Juli 2018 seharga USD8 juta (Rp113 miliar), kata surat kabar itu.

Du Shuanghua adalah salah satu orang terkaya di China, ia mendirikan produsen baja swasta terbesar di negara itu, Rizhao Steel Holding.

Forbes memperkirakan bahwa Du bernilai USD1,3 miliar (Rp18 triliun) dan dia  telah menggunakan uang itu untuk membeli koneksi politik dan kekuasaan di dalam PKC.

Pria berusia 56 tahun itu telah memegang posisi politik termasuk wakil Kongres Rakyat Kota Hengshui serta di Provinsi Hebei dari tahun 2003 hingga 2008. Selama waktu ini, ia diklaim menceraikan istrinya di pengadilan setempat tanpa sepengetahuannya, sehingga memberikan dia penghasilan dasar dan mengambil anak-anak.

Koneksi politiknya meluas ke keluarga mantan presiden China Hu Jintao, dengan transaksi bisnis yang dilakukan melalui perusahaan induk investasi di Hong Kong.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: