Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Hanwha, Konglomerat Korsel Berkat Jualan Teknologi Bahan Peledak

Kisah Perusahaan Raksasa: Hanwha, Konglomerat Korsel Berkat Jualan Teknologi Bahan Peledak Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hanwha Group adalah konglomerat bisnis besar di Korea Selatan yang merupakan salah satu perusahaan raksasa versi Fortune Global 500. Produk yang dihasilkan dari konglomerat bisnis besar ini mulai dari bahan peledak, ritel, hingga jasa keuangan.

Performa Hanwha, melansir Fortune, tidak cukup baik sepanjang tahun 2020. Ia hanya mampu menghasilkan pendapatan dengan total 43,25 miliar dolar AS, dengan penurunan sekitar 2,4 persen. Lebih dari itu, total keuntungan dari hasil penjualan perusahaan sebesar 77,2 juta dolar, merosot tajam pada tahun 2020 dengan persentase hingga 81,9 persen. Untuk asetnya, Hanwha hanya meraup sekitar 157,64 miliar dolar per tahun itu.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: United Airlines Holdings, Perusahaan Induk Maskapai Publik Amerika

Menyambung hal itu, Warta Ekonomi pada Kamis (7/10/2021) akan mengulas perjalanan Hanwha dalam artikel kisah perusahaan raksasa sebagai berikut.

Pada tahun 1952, Hanwha berdiri ketika industri di Korea Selatan di ambang keruntuhan. Ia berdiri sebagai perusahaan bahan peledak yang memiliki semangat besar berkontribusi penuh untuk bangsa dan masyarakat. Namun, nama pertama yang dipakai perusahaan sejak tahun berdiri adalah Korea Explosives Corporation.

Hingga 1954, permintaan produk bahan peledak meningkat signifikan. Perusahaan kemudian memulai ekspansi hingga menjadi salah satu di antara sepuluh perusahaan teratas Korea Selatan.

Pada tahun 1955, perusahaan menambahkan operasi di Inchon, membeli pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Chosun Oil and Fat di kota itu. Pada akhir 1950-an, Korea Explosives telah menambahkan dua jenis bahan peledak baru, nitrogliserin, mulai tahun 1957, dan dinamit, mulai tahun 1958. Perusahaan juga mulai memproduksi kembang api.

Perjalanan perusahaan bahan peledak Korea Selatan ini sejalan dengan pembangunan kembali ekonomi negara itu yang dimulai sungguh-sungguh pada 1960-an. Perusahaan membeli bisnis lain sebagai salah satu langkah diversifikasi yakni dengan mengakuisisi Shinhan Bearing Industrial Company tahun 1964.

Operasi diversifikasi lainnya mengikuti dengan cepat, termasuk masuk ke pasar petrokimia dan pembuatan produk berbasis PVC dan PVC, mulai tahun 1966, dengan peluncuran Korea Hwasung Industrial Corporation.

Namun, di bawah desakan pemerintah, perusahaan tersebut digabung menjadi Perusahaan Industri Plastik Korea pada tahun 1972, yang membuat perusahaan tersebut mulai mengembangkan kepemilikan plastik lainnya, seperti Hankook Plastics pada tahun 1972 dan Dongwon Industrial, yang diakuisisi pada tahun 1974.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: