Reaksi Bareskrim Polri soal Tommy Sumardi Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy Sumardi mengaku diancam dibunuh oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
Pengancaman ini terjadi di Rutan Bareskrim Polri. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan apabila pengancaman itu benar terjadi, sebaiknya Tommy membuat laporan polisi.
Jenderal bintang satu ini memastikan Bareskrim Polri bakal mengusut tuntas laporan dari Tommy.
“Kepada siapa saja yang merasa hak-haknya dilanggar, laporkan saja kepada kepolisian. Aparat penegak hukum nanti yang akan menyelesaikan masalah itu," kata Rusdi kepada wartawan, Jumat (8/10).
Rusdi mengakui bahwa sel tahanan Tommy dan Napoleon Bonaparte berdekatan di Rutan Bareskrim Polri. Jika memang ada kasus pengancaman, pihaknya meminta kasus itu segera dilaporkan.
"Ya (selnya berdekatan). Masih dalam satu blok. Merasa diintimidasi dan sebagainya laporkan saja,” tegas dia. Pengancaman ini disampaikan kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor.
Dia menyebut bahwa kliennya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim Polri.
Baca Juga: Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte, Tommy Sumardi Terpaksa Berbicara dan Direkam
Baca Juga: Aiptu Yudo & 4 Rekannya Dipecat, Kapolda: Mereka Sudah Tidak Layak Jadi Anggota Polri "Tetapi biar selamat ikut saja sesuai perintah. Dia di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab, Pak Tommy oh ini daripada saya dibunuh, katanya,” ujar Dion.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: