Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kalimantan Timur bertemakan Go Borneo secara resmi diluncurkan pada Selasa (12/10) di Samarinda Convention Hall, Kalimantan Timur.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjadi campaign manager Gernas BBI dengan menggandeng PT Pertamina (Persero) dan Bank Indonesia (BI) serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai brand ambasador dan melibatkan pemerintah kabupaten dan kota, dan swasta dalam mensukseskan Gernas BBI Kaltim.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan, Gernas BBI digagas dan diluncurkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020.
Gernas BBI ini telah banyak membantu, menstimulasi dan menginspirasi usaha-usaha lokal, usaha kecil dan menengah, termasuk BUM Desa dan BUM Desa Bersama untuk tumbuh berkembang, mendorong kebangkitkan ekonomi desa, serta memulihkan ekonomi nasional.
"Dibawah komando Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pada Tahun 2020, Gernas BBI berhasil menaikkan lebih 3,8 juta UMKM dan BUM Desa ke dalam platfom digital, sehingga memiliki cakupan pemasaran yang luas. Tahun 2021, Gerakan ini mampu menaikkan 6,07 juta UMKM dan BUM Desa masuk platform digital, meningkat hampir 2 kali lipat tahun sebelumnya," kata Halim Iskandar.
Halim Iskandar menyampaikan bahwa pencanangan Gernas BBI tahun ini bertemakan Go Borneo untuk membangkitkan semangat mengenalkan, mengembangkan, memajukan, dan memperluas pemasaran produk UMKM dan BUMDesa khas Kalimantan Timur, terutama dengan memanfaatkan e-commerce sebagai media pemasaran digital dalam merespon kebiasaan belanja kartu.
"Bagi desa, Go Borneo adalah selaras dengan pencapaian SDGs Desa, terutama Tujuan SDGs Desa ke- 8 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata, diikuti Tujuan SDGs Desa ke 12 yakni Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan," kata prai yang akrab disapa Gus Halim ini
Saat ini, Kata Gus Halim, Go Borneo telah mengurasi 8 ribuan mitra binaan UMKM dan BUMDes dan 220 di antaranya telah masuk dalam platfom e-commerce SMEXPO Pertamina yang terdiri dari Kategori Furniture sebanyak 2 UMKM, kategori Craft sebanyak 43 UMKM, kategori Fashion sebanyak 56 UMKM, kategori agrobisnis sebanyak16 UMKM dan kategori Food & Beverage sebanyak 103 UMKM.
"Dalam setahun, UMKM yang tergabung dalam Pertamina SMEXPO memiliki omset Rp 195 juta hingga Rp. 283 jutaan dan telah memberi kesempatan kerja bagi 1.540 pekerja," kata Doktor Honoris Causa dari UNY.
Jumlah tersebut akan terus bertambah, sampai mencapai target 1.000 UMKM tahun ini. Apalagi, Pertamina telah bekerja sama dengan IDEA (Asosiasi Market Place Indonesia) untuk mendorong UMKM onboarding lebih cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat