Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Haru! Bocah Muslim Tanpa Orang Tua Diselamatkan dari Taliban, Sosoknya Seorang Rabi Yahudi

Haru! Bocah Muslim Tanpa Orang Tua Diselamatkan dari Taliban, Sosoknya Seorang Rabi Yahudi Kredit Foto: Hamodia/Reuvain Borchardt
Warta Ekonomi, Washington -

Seorang rabi atau pendeta Yahudi, mengangkat teleponnya dan melakukan panggilan penting dari kediamannya, Brooklyn, New York Amerika Serikat, untuk menyelamatkan empat bocah Afghanistan.

Nun ribuan kilometer dari New York, keempat anak sebatang kara tersebut sedang bersembunyi dari militan Taliban di sebuah apartemen di ibu kota Afghanistan, Kabul. 

Baca Juga: Pertama Kali dalam 52 Tahun, Pasangan Yahudi Menikah di Negara Arab Ini

Beberapa hari sebelumnya, warga Afghanistan yang dilanda putus asa berkumpul dalam kerumunan besar di gerbang Bandara Kabul demi meninggalkan negara itu setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus.

"Saya memikirkan keempat anak itu, semuanya berusia di bawah 18 tahun, saya pikir 'siapa yang tahu jika mereka masih hidup, saya harus mencoba menjangkau mereka'," kata Rabi Moshe Margaretten, 41 tahun, kepada BBC.

Setelah mengetahui bahwa ibu mereka telah meninggalkan Afghanistan ke AS pada tahun-tahun sebelumnya setelah suaminya tiba-tiba menghilang - meninggalkan anak-anak dan dititipkan kepada kerabatnya - dia melacak pengacara yang mewakili keluarga tersebut.

"Saya katakan kepadanya, percaya atau tidak, saya pikir saya bisa membantu bocah-bocah itu tiba ke bandara."

E-JqzYgWYAU-mLH.jpg

Tidak berbuat bukanlah pilihan

Misi Rabi Margaretten untuk menyatukan kembali keempat bocah itu dengan ibu mereka di AS adalah sesuatu yang dia katakan sangat ingin dia capai dengan cepat.

Melalui organisasinya - Asosiasi Tzedek - dan jaringan orang-orang yang berbasis di wilayah tersebut, ia mulai bergerak.

"Kami meminta orang-orang kami di lapangan untuk merawat anak-anak itu dan satu jam kemudian mereka berada di dalam bandara," katanya, seraya menambahkan bahwa dalam beberapa jam mereka sudah berada di pesawat udara dalam perjalanan ke Qatar, sebelum akhirnya mencapai tujuan mereka di Albany, ibu kota negara bagian New York, AS.

Dia mengaku menjadi sangat emosional ketika bertemu keluarga itu tatkala mereka bersatu kembali.

Asosiasi Rabi itu mengatakan sekarang telah membantu puluhan aktivis, para hakim, dan beberapa orang yang pernah bekerja dengan bekas pemerintah Afghanistan atau penerjemah bagi pasukan Inggris dan AS di negara itu.

"Mengapa seorang Rabi Yahudi Ortodoks dari Brooklyn membantu Muslim di Afghanistan? Jawabannya sangat sederhana, orang tua dan kakek-nenek saya semuanya selamat dari Holokos".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: