Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetap Optimis di Tengah Pandemi, 59% Orang Indonesia Ingin Miliki Usaha Berkelanjutan

Tetap Optimis di Tengah Pandemi, 59% Orang Indonesia Ingin Miliki Usaha Berkelanjutan Kredit Foto: Amar Bank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan Indonesian Growth Mindset Study (Studi Pola Pikir yang Berkembang pada Masyarakat Indonesia) yang dilakukan oleh YouGov, tiga tujuan keuangan teratas yang dimiliki orang Indonesia adalah menjalankan bisnis yang berkelanjutan (59%), memiliki dana yang cukup untuk hidup nyaman setelah pensiun (46%), dan dapat memenuhi kebutuhan harian (45%). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pandemi tengah berlangsung disertai dampak sosial-ekonominya, banyak masyarakat Indonesia yang bercita-cita memiliki usaha sendiri yang berkelanjutan dan hidup nyaman dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Temuan ini sejalan dengan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Januari 2021  yang menunjukkan peningkatan besar-besaran terhadap pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submission (OSS) dengan total 1.519.551 NIB baru sepanjang tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 81% atau 1.229.417 NIB adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Gandeng Yokke dan idEA, Bank Mandiri Dorong UMKM Ekspansi di Industri Digital

Indonesian Growth Mindset Study ini juga menemukan bahwa setengah (50%) responden menyatakan tingkat kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka mampu mencapai tujuan keuangan mereka. Mereka yang mengaku sangat percaya diri condong ke pria berusia 18-34 tahun. Persentasenya bahkan lebih tinggi bagi mereka yang sudah memulai bisnisnya sendiri, dengan 62% menunjukkan kepercayaan diri yang kuat.

Namun, mengejar tujuan keuangan ternyata tidak mudah bagi sebagian besar responden karena mereka mengalami berbagai tantangan keuangan. Hampir setengah dari mereka (41%) berpendapat bahwa mereka berasal dari keluarga kelas menengah dan perlu bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun mereka bercita-cita untuk membuka usaha, mereka juga merasa kekurangan modal untuk memulai (41%).

Stagnasi pendapatan dan pengeluaran yang terus meningkat juga merupakan salah satu tantangan keuangan terbesar bagi sebagian besar responden (40%). Pengeluaran tak terduga, seperti untuk kesehatan dan pendidikan juga menambah tantangan yang dihadapi responden (32%), dan terakhir, menjadi sumber nafkah keluarga (21%) dan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari (21%) menyulitkan responden untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka.

Studi ini menyimpulkan bahwa pandemi tidak menghentikan orang dari keinginan untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan. Namun, mereka membutuhkan dukungan untuk mengatasi tantangan keuangan mereka untuk dapat memulai bisnis. Tunaiku, platform pinjaman mikro berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang merupakan produk KTA online Amar Bank (PT Bank Amar Indonesia Tbk.), menawarkan solusi untuk membantu masyarakat Indonesia dengan platform pinjaman digital yang diklaim cepat, mudah dan aman, memungkinkan mereka untuk mengambil pinjaman produktif, seperti modal usaha, untuk membantu mencapai tujuan keuangan mereka.

Tunaiku juga meluncurkan kampanye #SemuaBisaLebih untuk mendorong masyarakat agar mereka dapat berbuat lebih banyak dalam kehidupan mereka untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Kampanye ini juga memberikan literasi keuangan tentang pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis, yang memiliki peran sangat penting bagi pemberdayaan individu dan pengusaha.

EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu, mengatakan bahwa dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan, pemilik usaha harus memperhatikan arus kas dan arus modal. Salah satu tantangan terbesar adalah mencari dukungan modal kerja untuk memulai bisnis atau untuk mengelola arus kas operasional.

"Tunaiku, KTA online di bawah Amar Bank, menawarkan pinjaman tanpa agunan yang mudah dan terpercaya untuk membantu masyarakat memulai bisnis berkelanjutan, dan meningkatkan pendapatan. Kami selalu mendukung kebutuhan produktif masyarakat untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan mewujudkan tujuan keuangan mereka. Diharapkan, dengan kampanye #SemuaBisaLebih, kami dapat membantu lebih banyak orang untuk mengatasi masalah keuangan mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka," jelas Abraham dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/10).

Tunaiku sebagai produk KTA online Amar Bank menerapkan teknologi big data yang canggih sehingga membuat pengajuan pinjaman tanpa agunan menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman. Beroperasi sejak 2014, Tunaiku menjadi penyedia pinjaman digital pertama yang diawasi penuh oleh OJK & BI.

Hingga 30 Juni 2021. Tunaiku telah menyalurkan pinjaman dengan total lebih dari Rp5,8 triliun dan mendistribusikan ke lebih dari 115.000 bisnis mikro (UMKM), yang mendorong porsi kredit UMKM Amar Bank di angka 47% dari total portofolio kredit bank. Jumlah ini lebih tinggi dari persyaratan OJK di angka minimum 20%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: