Ahli ekonomi Rizal Ramli merespons rencana pemerintah membangun ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Rizal mengatakan, pemerintah seharusnya tahu diri soal keuangan negara yang saat ini tengah defisit cukup tajam.
Hal itu disampaikan Rizal dalam diskusi virtual Gelora Talks bertajuk "APBN di antara Himpitan Pajak dan Utang Negara", Rabu (20/10).
Baca Juga: Tak Lagi Demokrasi, Rizal Ramli Sebut Indonesia United Oligarki
"Kita tidak punya uang untuk membangun ibu kota baru atau proyek ini atau proyek itu," kata Rizal.
Rizal mengatakan, pemerintah mengabaikan kondisi uang negara dan tetap memaksakan untuk membangun ibu kota baru.
Menurut Rizal, letak ibu kota baru yang berada di Kalimantan Timur itu tak strategis karena terlalu jauh.
Rizal kemudian mencontohkan, beberapa negara yang melakukan pemindahan ibu kota berujung pada kemubaziran karena jaraknya yang terlalu jauh.
"Brazil bikin ibu kota baru Brazilian City, tiga jam dari kota lama Rio de Janeiro, gagal. Hanya jadi monumen," kata Rizal.
Rizal kemudian mencontohkan negara yang berhasil membangun ibu kota baru dengan jarak yang tak terlalu jauh.
"Malaysia, bikin ibu kota baru, hanya kurang satu jam dari Kuala Lumpur, berhasil," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: