Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim, Nurcholis mengatakan, sosialisasi lanjutan pengeboran dan pengembangan Lapangan MDA-MBH di Blok Madura Strait, Sumenep, Madura yang di lakukan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) hulu migas yang beroperasi di Jatim bisa memberi edukasi pada masyarakat sekitar memahami dengan kegiatan yang dilakuan HCML dalam pengeboran sumur yang mampu menghasilkan minyak.
"Bagi kami sendiri, bagi pemprov Jatim juga bagus. Ini karena Jatim adalah salah satu penyangga ketahanan energi nasional. Jika ada yang mulai lakukan pengeboran atau pengembangan di sumur-sumurnya, ini artinya ekonomi juga akan tumbuh," terang Nurcholis.
Baca Juga: Kilang Minyak Terbesar Kuwait Terbakar, Sejumlah Orang Terluka
Selain itu pula Nurcholis mengatakan, sosialisasi yang di lakukan HMCL ini bisa dilakukan oleh operator sebelum melakukan kegiatan pengeborannya.
"Ini sangat bagus untuk ditiru operator yang lain. Ke depan, HCML juga bisa memberikan CSR kepada masyarakat, ini agar ada nilai tambah bagi masyarakat," singkat Nurcholis.
Menanggapi hal itu, Manager Regional Office Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Hamim Tohari mengungkapkan, pihaknya mewakili manajemen HCML berharap sosialisasi lanjutan yang dilakukan Kamis (21/10/2021) di Kantor ESDM Jatim kemarin bisa dipahami oleh stakeholder utama di Provinsi Jatim dan Kabupaten Sumenep, agar kegiatan pengeboran berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
Saat ini kata Hamim, status persiapan untuk izin cutting dumping sudah 100 persen, izin lingkungan 100 persen, pengadaan rig 100 persen, pengadaan drilling services 100 persen, pengadaan LLI 100 persen, jadwal rig 80 persen dan persiapan lokasi 85 persen.
"Kita sudah mulai 2014, kemudian 2017 kita ada proyek di sana, terus berhenti sementara. Kemudian, dilanjutkan di Sumenep di Pulau Raas dan Pulau Sapudi. Sumur MDA dan Sumur MBH yang sekarang dikerjakan, dan secara offshore lebih dekat dengan Sumenep. Lokasi ada di Selat Madura. Untuk lapangan MBH ada dua sumur yang dibor, dan untuk lapangan MDA ada lima sumur," kata Hamim di Surabaya, Jumat (22/10/2021)
Hamim menambahkan, bahwa jack up rig akan masuk di platform MBH, selanjutnya akan pindah ke platform MDA. Operasi pengeboran akan dilakukan secara single well drilling, hingga memasang upper completion.
“Operasi estimasi selama 5 hari per sumur, dilakukan secara batch. Karena membakar gas, diharapkan lokasi pengeboran terisolasi untuk alasan keselamatan," pungkas Hamim.
Terpisah Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyambut baik langkah yang dilakukan HCML dalam sosialisasi pada masyarakat Sumenep. Dengan sosialisasi ini kata Fauzi, masyarakat bisa memahami fungsi dan pemanfaatan HCML yang beroperasi didaerah Kabupetan Sumenep
"Kami sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada HCML, di situasi pandemi saat ini dan perekonomian dunia tidak bagus, HCML dengan kemampuannya terus melakukan pengeboran di Sumenep. Ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di Sumenep dan Jatim," ujarnya
Pemkab Sumenep, lanjut dia, pasti akan mensupport dan mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan HCML. Ini karena untuk kebutuhan menjaga ketahanan energi nasional dan regional.
"Kami juga telah sampaikan secara teknis kepada HCML. Kami harap sosialisasi lanjutan kali ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Kami berharap HCML yang sudah 6 tahun bekerja, melakukan percepatan eksploitasi dan produksi ke depan," tutup Fauzi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: