Meski begitu, Refly Harun sadar bahwa hal tersebut akan mengalami berbagai cobaan, akibat keengganan pemerintah untuk berbenah.
Apalagi, Refly Harun mengakui, bahwa posisi berkuasa membawa banyak keuntungan bagi mereka, sehingga berbagai cara akan dilakukan untuk mempertahankannya, termasuk cara-cara kotor.
"Fenomena pemerintah tidak pro dengan kebijakan korupsi ini berkelindan dengan otoritarianisme, untuk membungkam suara masyarakat," beber Refly Harun. Baca Juga: Suara Lantang Ruhut Sitompul Sentil Mahasiswa, Isinya Telak
"Semakin korup negara, semakin suara masayarakat tidak didengar karena mereka tidak ingin perbaikan," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: