Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Defisit APBN Tembus Rp452 Triliun, Menkeu: Pemulihan Terus Berjalan

Defisit APBN Tembus Rp452 Triliun, Menkeu: Pemulihan Terus Berjalan Kredit Foto: Instagram Sri Mulyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementrian Keuangan mencatat, realisasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga September 2021 mencapai Rp452 triliun. Angka defisit ini setara 2,74% dari produk domestik bruto (PDB).

Meskipun demikian, defisit September 2021 ini masih berada di bawah proyeksi pemerintah sebesar 5,7% terhadap PDB.

“Defisit sampai September Rp452 triliun.Dibandingkan tahun lalu yang defisitnya mencapai Rp681,4 triliun terjadi penurunan defisit 33,7%. Ini menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan dan juga secara tidak langsung pemulihan ekonomi sudah sesuai dengan yang kita terus harapkan,”Kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Senin (25/10).

Menkeu mengungkapkan bahwa realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp1.354,8 triliun, tumbuh 16,8% year on year (yoy). Pencapaian ini juga setara dengan 77,6% dari target penerimaan negara yang dipatok Rp1.743,65 triliun.

Sementara, realiasi belanja negara pada periode tersebut tercatat Rp1.806,8 triliun, tumbuh sebesar 1,9% (yoy). Menkeu mengatakan, pertumbuhan realisasi penerimaan negara terdorong oleh penerimaan pajak.

Hingga akhir September 2021, setoran pajak terkumpul sebesar Rp850,1 triliun, tumbuh 13,2% (yoy). “Dari pagu Rp1.229,6 triliun sudah terealisasi Rp850,1 triliun atau 69,1%," ucapnya.

Selanjutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai dengan realisasi sebesar Rp182,9 triliun, naik 29% yoy. Sejalan dengan itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp320,8 triliun atau tumbuh 22,5% yoy.

Di sisi lain, belanja negara di periode tersebut sudah mencapai Rp1.806,8 triliun, tumbuh 1,9% yoy. Belanja negara berasal dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.265,3 triliun atau tumbuh 4,4% yoy.

Sementara, realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp541,5 triliun atau turun 14% yoy. “Penyaluran TKDD masih perlu diakselerasi melalui peran Pemda,”pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: