Selain itu, Menag Yaqut menjelaskan terkait sejarah berdirinya Kementerian Agama karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.
Menurut dia, tokoh-tokoh NU ketika itu berperan penting sebagai juru damai usai tujuh kata yakni 'Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya' dihapus dalam Piagam Jakarta.
Merespons hal itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) membantah keras pernyataan Menag Yaqut bahwa Kementerian Agama hadiah untuk Nahdlatul Ulama.
"Itu bukan hadiah. Itu adalah keharusan karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hingga tentu semua agama sangat penting untuk dilindungi," jelas Jusuf Kalla dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober 2021. Baca Juga: Digebuk Kiri Kanan, Gus Yaqut Teriak: Salah Nggak Itu? Saya Tanya, Salah Nggak Itu?
Manta Wakil Presiden ini mengatakan, Kemenag hadir bukan hanya untuk NU, tapi semua agama dan organisasi keagamaan yang dinaungi pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: