Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Lantang Jusuf Kalla Sentil Menag Yaqut, Isinya Telak

Suara Lantang Jusuf Kalla Sentil Menag Yaqut, Isinya Telak Kredit Foto: PMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ini menjadi polemik di masyarakat, bahkan banyak pihak yang menyentil Gus Yaqut ini karena berpotensi untuk memecah belah rakyat khususnya umat Islam.

Pernyataan kontroversial Menag Yaqut berawal adanya perdebatan kecil di kementerian ketika mendiskusikan soal Kementerian Agama.

Menag Yaqut memiliki keinginan untuk mengubah logo atau tagline Kementerian Agama 'Ikhlas Beramal'. Baca Juga: Rocky Gerung Sentil Menag Yaqut: Ini Agak Miris Sebetulnya

Pasalnya Yaqut menilai, tidak ada yang ditulis melainkan dalam hati.

"Ikhlas kok ditulis, ya ini menunjukkan nggak ikhlas," kata Menag Yaqut.

Perdebatan pun berlanjut menyoal sejarah asal usul Kementerian Agama.

Menag Yaqut menyebut tentang ustaz yang ketika itu tidak setuju jika Kementerian Agama harus menaungi semua agama.

"Ada yang tidak setuju, Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam karena Kementerian agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam," ujar Yaqut.

"Saya bantah, bukan, Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Nah, jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama karena hadiahnya untuk NU," sambungnya.

Selain itu, Menag Yaqut menjelaskan terkait sejarah berdirinya Kementerian Agama karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.

Menurut dia, tokoh-tokoh NU ketika itu berperan penting sebagai juru damai usai tujuh kata yakni 'Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya' dihapus dalam Piagam Jakarta.

Merespons hal itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) membantah keras pernyataan Menag Yaqut bahwa Kementerian Agama hadiah untuk Nahdlatul Ulama.

"Itu bukan hadiah. Itu adalah keharusan karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hingga tentu semua agama sangat penting untuk dilindungi," jelas Jusuf Kalla dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober 2021. Baca Juga: Digebuk Kiri Kanan, Gus Yaqut Teriak: Salah Nggak Itu? Saya Tanya, Salah Nggak Itu?

Manta Wakil Presiden ini mengatakan, Kemenag hadir bukan hanya untuk NU, tapi semua agama dan organisasi keagamaan yang dinaungi pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: