Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhan Jepang Soroti Armada Laut China dan Rusia Sebagai Aktivitas Skala Masif

Menhan Jepang Soroti Armada Laut China dan Rusia Sebagai Aktivitas Skala Masif Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, menerima penjaga kehormatan dalam sebuah upacara di Tokyo sehari setelah ia menjabat. | Kredit Foto: Kyodo News
Warta Ekonomi, Tokyo -

Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengatakan pada Selasa (26/10/2021) bahwa armada angkatan laut gabungan China dan Rusia yang terlihat baru-baru ini di sekitar Jepang menunjukkan "unjuk kekuatan" yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini adalah pertama kalinya kami mengkonfirmasi aktivitas dalam skala besar dan dalam jangka waktu yang lama," kata Kishi pada konferensi pers, mengutip laman Kyodo News, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Armada Perang Rusia dan China Kompak Kitari Jepang, Pakar Anggap Sebuah Masalah Besar karena...

"Kami percaya ini adalah unjuk kekuatan terhadap Jepang," sambungnya.

Lima kapal China dan lima kapal Rusia pada Senin (18/10/2021) pekan lalu berlayar bersama melalui Selat Tsugaru antara Hokkaido dan pulau utama Jepang Honshu menuju Samudera Pasifik.

Pada Sabtu (23/10/2021), mereka melewati Selat Osumi di selatan Kyushu sebelum melanjutkan ke Laut China Timur.

Armada tersebut diyakini termasuk kapal yang mengambil bagian dalam latihan bersama yang dilakukan oleh China dan Rusia di Laut Jepang pada pertengahan Oktober.

Kedua selat tersebut merupakan perairan internasional dan kapal asing diperbolehkan melewatinya dengan bebas.

Namun Kishi mengatakan perjalanan kapal angkatan laut China dan Rusia "dengan jelas menunjukkan lingkungan keamanan yang semakin parah di sekitar Jepang" dan bahwa "perkembangan semacam itu harus dipantau secara ketat dari sudut pandang perdamaian dan stabilitas regional."

Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi mengatakan pada konferensi pers terpisah bahwa Jepang mengatakan kepada kedua negara melalui saluran diplomatik bahwa pihaknya memiliki "kepentingan yang kuat" dalam kegiatan semacam itu di perairan sekitarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: