Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Nakut-nakutin, Waspada Ramalan BMKG: Curah Hujan Naik Sampai...

Bukan Nakut-nakutin, Waspada Ramalan BMKG: Curah Hujan Naik Sampai... Sejumlah pengendara menembus hujan saat melintas di jalan Jenderal Sudirman Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/11/2020). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi dampak fenomena La Nina, curah hujan di tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan lebih tinggi di atas normal hingga April 2021, yang berpotensi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Indonesia mewaspadai meningkatnya curah hujan pada akhir tahun dan awal tahun depan.

Sebab, peningkatan curah hujan itu bisa mencapai 70 bahkan lebih dari 100 persen. Peningkatan curah hujan disebabkan badai La Nina akibat naiknya permukaan suhu air laut sehingga mempercepat terbentuknya awan hujan. 

Baca Juga: Duh! Kepala BMKG Beber Ramalan Bencana Alam dari dalam Tanah, Bukan Nakutin...

"Di bulan Januari 2022 diperdikasi curah hujan akan meningkat di sebagian besar wilayah Indonesia. Peningkatan curah hujan bulanan yang semakin tinggi, dapat mencapai lebih dari 70 persen bahkan ada yang lebih dari 100 persen. Jadi ini perlu kewaspadaan kita semua di sekitar Januari dan Februari,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021). 

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah menyusun rencana sebagai langkah antispasi dan penanganan bencana baik di moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. 

Menhub mengatakan, secara umum rencana aksi yang disiapkan di masing-masing moda transportasi antara lain, yakni: menyiapkan sarana dan prasarana transportasi untuk pelaksanaan evakuasi jika terjadi peristiwa kecelakaan transportasi, dan dukungan sarana untuk distribusi obat-obatan dan mobilitas tenaga medis untuk menuju ke lokasi bencana.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan, menghadapi adanya pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim, perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Sehingga, konsekuensi dan potensi kerusakan yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.

“Dengan menerapkan kebijakan yang ketat mengenai perubahan iklim diharapkan pula dapat memperlambat dan menurunkan dan menstabilkan tingkat kandungan Gas Rumah Kaca di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global,” ujar Menhub.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: