Hasto Serang SBY Bertubi-tubi, Anak Buah AHY Langsung Teriak, Bongkar Borok PDIP
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membalas serangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kembali menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hasto menyebut SBY membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) gara-gara mengeluarkan Rp22 Triliun untuk politik bansos demi memenangi pemilu 2009.
Membalas tudingan Hasto, Herzaky mengungkit kurupsi bansos yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang juga kader PDIP Perjuangan.
Baca Juga: Hasto Serang SBY Lagi, Anak Buah AHY Beri Jawaban Menohok, Seret Proyek Jokowi
Dia menegaskan yang jelas-jelas bermasalah dengan bansos adalah kader PDI Perjuangan, bukan orang-orang Partai Demokrat atau SBY. Dia meminta Hasto untuk tidak memutarbalikan fakta.
"Kalau Hasto terus menuduh SBY gunakan bansos untuk pemilu 2009, artinya dia harus siap mempertanggungjawabkan fitnahnya. Sudah terang-benderang temannya Hasto yang dulu Mensos tertangkap basah koruptor bansos ketika pandemi," kata Herzaky kepada wartawan Senin (01/11/2021).
Herzaky juga mengungkit kasus Harun Masiku yangjuga kader PDI Perjuangan yang buron hingga sekarangsetelah kedapatan menyogok komisioner KPU padapemilu 2019 lalu. Jadi kata Herzaky, yang curang di Pemilu juga PDI Perjuangan bukan Demokrat.
"Kadernya Hasto pula yang curang di Pemilu 2019 dengan menyogok komisioner KPU, malah menuduh Demokrat dan Bapak SBY terus. Jadi, jangan mengalihkan perhatian. Dulu zaman Bapak SBY, rakyat senang, kondisi ekonomi negara sangat baik," sambungnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali melancarkan serangan kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hasto mengungkit bantuan sosial yang kerap digelontorkan selama satu dekade SBY berkuasa. Bansos itu kata dia menjadi salah satu program yang membawa partai Demokrat memenangi Pemilu 2009.
Sayangnya kata Hasto, politik bansos itu justru membebankan negara, sebab anggaran yang dipakai SBY dalam pengadaan bansos diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Anak buah Megawati Soekarnoputri itu mengaku, pernyataan yang dilontarkannya soal SBY membebankan negara itu, bukansekedar klaim, tetapi hal ini berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dirinya.
"Menurut peneliti Marcus Mietzner, dari bulan Juni 2008 sampai Februari 2009, Pak SBY itu membelanjakan 2 miliar US Dollar untuk Politic Populism. Ini kan beban bagi APBN ke depan akibat konsekuensi dari politik yang sangat liberal," kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual Senin (01/10/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti