Pandemi menciptakan krisis ekonomi yang mendorong resesi ekonomi global terburuk dalam delapan dekade terakhir, oleh karenanya peranan santri, pelajar dan anak muda untuk tetap produktif di masa pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan terutama dalam menjaga kesejahteraan sesama dan pemulihan ekonomi global.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong mengungkapkan perlunya untuk membangun komunikasi virtual di era pandemi, salah satunya dengan menumbuhkan kebiasaan untuk mengutamakan penggunaan media sosial dalam mencari informasi bukan sekedar chatting.
“Marilah kita gunakan media sosial untuk kebaikan, kabarkan kebaikan, hindari hoax, pahami karakteristik media dan juga pahami karakter audience,” ungkapnya, dalam acara webinar National Virtual Talk dengan tema “Pelajar Bangkit dari Pandemi: Berdaya, Berkarya, Berjaya” yang diadakan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Ditjen IKP) bermitra dengan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kominfo Nilai Perlu Membangunan Sistem Monitoring Isu Publik yang Terintegrasi
Lebih lanjut Usman Kansong menghimbau masyarakat khususnya pelajar IPPNU untuk berperan serta bersama-sama bangkit dari pandemi dengan mengikuti panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami ingin mengajak pelajar IPPNU untuk bangkit dari pandemi, banyak hal yang harus kita lakukan, pertama patuhi prokes, segerakan vaksin sehingga pemulihan kesehatan dapat tercapai dengan terbentuknya herd immunity, lalu nantinya kita dapat lebih leluasa melakukan berbagai kegiatan,” jelas Usman.
Kombes Heru dalam paparannya menyampaikan maraknya penyebaran media negatif dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda dan demokrasi, oleh karena itu, Polri turut mengedukasi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.
“Salah satu upaya Divhumas Polri dalam menangkal hoax adalah memonitor setiap berita dan melakukan penindakan dengan memberikan stempel ‘HOAX’ kemudian disebarkan kembali pada masyarakat”, ujar Kombes Heru.
Baca Juga: Kominfo dan MUI Dorong Strategi dan Inovasi Pembelajaran Untuk Bangkit dari Pandemi
Kombes Heru juga mengingatkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan adanya jerat hukum bagi pelaku cyber bullying dan penyebar hoax.
Ketua Umum IPPN, Nurul Hidayatul Ummah berharap dengan diadakannya kegiatan ini para remaja putri dapat teredukasi dan terus berdaya.
“Dua tahun ini kita telah berjibaku dengan pandemi yang sangat berdampak pada remaja putri disini. Baik kendala-kendala yang terjadi di bidang pendidikan sehingga menyebabkan gap learning, juga para pelaku usaha rumahan yang terdampak langsung akan produk jualannya, sehingga dibuatlah acara literasi dan motivasi agar pelajar putri bisa terus berdaya di era pandemi dan berkarya di situasi sesulit apapun”, ujar Nurul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: