Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Silvio Berlusconi, Politikus Terkaya di Italia, Hartanya Rp111 Triliun

Kisah Orang Terkaya: Silvio Berlusconi, Politikus Terkaya di Italia, Hartanya Rp111 Triliun Kredit Foto: REUTERS/Yara Nardi

Karier bisnis Berlusconi dimulai di bidang konstruksi dan properti dari modal sang ayah. Pada akhir 1960-an, ia membangun Milano Due, sebuah pengembangan dari 4.000 apartemen tempat tinggal di sebelah timur Milan.

Pekerjaannya dimulai pada tahun 1970, dan selesai pada tahun 1979. Landmark yang khas adalah fasilitas olahraga, danau buatan kecil dan taman bermain anak-anak. Keuntungan dari usaha ini memberikan uang awal untuk mendirikan bisnis media.

Berlusconi pertama kali memasuki dunia media pada tahun 1973, dengan mendirikan sebuah perusahaan televisi kabel kecil, TeleMilano, untuk melayani unit-unit yang dibangun di atas properti Segrate miliknya.

TeleMilano adalah saluran televisi swasta Italia pertama, dan kemudian berkembang menjadi Canale 5, stasiun TV swasta nasional pertama.

Setelah membeli dua saluran lagi, Berlusconi memindahkan stasiun tersebut ke pusat kota Milan pada tahun 1977 dan mulai mengudara melalui gelombang udara.

Pada tahun 1978, Berlusconi mendirikan grup media pertamanya, Fininvest, dan bergabung dengan kelompok masonik Propaganda Due. Dalam lima tahun menjelang 1983 ia memperoleh sekitar 113 miliar lira Italia.

Fininvest segera berkembang menjadi jaringan stasiun TV lokal di seluruh negeri yang memiliki program serupa, yang pada dasarnya membentuk satu jaringan nasional.

Pada tahun 1980, Berlusconi mendirikan jaringan nasional swasta pertama Italia, Canale 5, diikuti tak lama kemudian oleh Italia 1, yang dibeli dari keluarga Rusconi pada tahun 1982, dan Rete 4, yang dibeli dari Mondadori pada tahun 1984.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: